Bogor Terancam Krisis Air 

jabarekspres.com, BOGOR – Memasuki Ramadan, masyarakat pengguna jasa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan diminta untuk rutin menampung air. Sebab, diprediksi bakal terjadi banyak kebocoran pipa di wilayah Kota Bogor. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan fluktuasi pemakaian air dari hari-hari biasanya.

Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Sanjaya mengatakan, saat bulan Ramadan, jadwal pemakaian air terjadi perubahan. Jika pada hari biasanya puncak pemakaian air terjadi mulai pukul 06.00 hingga 09.00, saat bulan Ramadan berubah menjadi pukul 02.00 hingga 04.30 dini hari.

”Ini akan terjadi fluktuatif pemakaian, yang biasa jam 02.00 tenang, tiba-tiba si pipa itu terbuka. Kita harus standby, karena ada perubahan jadwal pemakaian air,” jelasnya kemarin.

Kondisi ini berpotensi mengganggu tekanan air. Sehingga, tak jarang tidak stabilnya aliran air membuat pipa di beberapa titik mengalami kebocoran. Dia memprediksi  potensi kebocoran  bakal terjadi di daerah yang pemakaian airnya cenderung banyak.

”Ini akan berdampak pada sistem hidrolis. Ada tekanan-tekanan yang berubah pada sistem jaringan. Biasanya terjadi titik-titik bocor di daerah-daerah yang pemakaiannya terlalu buka-tutup buka-tutup,” terangnya.

Menurut dia, daerah Bogor Tengah yang dianggapnya berpotensi rawan mengalami kebocoran pipa. Sebab,  menurutnya pipa-pipa yang ada di daerah tersebut sudah lama belum diganti. ”Daerah Juanda, Pajajaran, ke arah Sudirman, dan arah Empang. Itu karena pipanya pipa lama, kemdian terjadi fluktuatif pemakaian yang berbeda di bulan Ramadan,” papar Deni.

Untuk itu, pihaknya menyiagakan pasukannya selama 24 jam dalam mengantisipasi kebocoran pipa. Dia mengatakan  tingkat komplain pelanggan pun akan lebih meningkat di bulan Ramadan jika dibandingkan dari hari biasanya. (cr3/c/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan