bandungekspres.co.id, CIMAHI – Belum tersedianya blanko KTP Elektronik (KTP-el) mengakibatkan pencetakannya di Kota Cimahi tak bisa dilakukan. Sampai awal tahun 2017 kekosongan blanko KTP-el masih terjadi.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cimahi Suryadi berharap pada akhir Januari 2017 pemerintah pusat bisa mendistribusikan blanko KTP-el untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat. ”Kami breharap hingga akhir Januari ini, sudah ada kejelasan soal blanko KTP-el yang dibutuhkan oleh masyarakat,” terangnya, kemarin (25/1).
Menurut dia, saat ini pengganti KTP-el masih mengguanakan surat keterangan (suket) bagi warga Cimahi yang sudah melakukan perekaman data namun belum mendapat KTP elektronik. Suket berlaku untuk enam bulan. ”Selain untuk kepentingan pelayanan publik lainnya, surat bisa digunakan untuk mengurus keperluan lain yang membutuhkan keterangan identitas. Termasuk warga yang akan melakukan pencoblosan di Pilkada 15 Februari 2017,” ujarnya.
Diakui Suryadi, pencetakan KTP-el sementara ini terhenti karena blanko habis. Sementara itu pihaknya bakal menerbitkan dua jenis suket, yaitu perseorangan bagi pemilih yang datanya sudah direkam namun KTP-el belum terbit. ”Juga ada suket kolektif bagi pemilih pemula yang baru menginjak usia 17 tahun menjelang pemungutan suara. Pasalnya, perekaman data baru bisa dilakukan kalau usia warga sudah mencapai 17 tahun,” katanya.
Disebutkan Suryadi, jumlah pemilih Pilkada Kota Cimahi sesuai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kota Cimahi mencapai 375.722 orang. Sedangkan hingga Desember 2016, jumlah pemilih pemula yang belum melakukan perekaman data mencapai sekitar 4.000 orang.
Sementara, Ketua KPU Kota Cimahi Handi Dananjaya mengatakan, Warga yang belum punya KTP-el tetap memiliki hak pilih meski tidak bisa melakukan perekaman.”Dengan Surat Keterangan yang diterbitkan Disdukcapil Kota Cimahi mereka masih berhak untuk mencoblos pada 15 Februari 2017, nanti,” ujarnya. (bun/ign)
