Bike Sharing Transportasi Pertama di Indonesia

jabarekspres.com, BANDUNG – Kota Bandung saat ini sudah memberikan perhatian yang baik untuk lingkungan. Salah satunya dengan berkendara menggunakan sepeda. Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dudy Prayudi menyebutkan sejak 3 Juli 2017 kota Bandung mengoprasikan Bike Sharing di 30 titik atau shelter.

Lanjutnya, diluncurkannya bike sharing selain masalah lingkungan yaitu sebagian besar masyarakat menggunakn kendaraan pribadi yang mengakibatkan kacetan dan polusi.

Setelah diluncurkan transportasi tersebut antusiasme masyarakat cukup baik. Dalam sehari dalam satu shelter sekitar 80 member yang menggunakan bike sharing.

”Ya bisa dihitung dalam satu shelter saja sekitar 80 pengguna, tinggal dikalikan 30 shelter yang ada di Bandung. Ada ratusan setiap harinya yang menggunakan bike Sharing itu,”tuturnya pada kegiatan Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Selasa (18/7).

Untuk pengoperasiannya cukup mudah masyarakat menjadi member dulu, datang ke tempat registrasi, dan menunjukan KTP untuk warga Bandung, untuk pelajar atau mahasiswa bisa KTM dan untuk turis bisa menunjukkan paspor. ”Saat ini ada empat lokasi untuk pembuatan member, diantaranya Alun alun, Cikapundung, Taman Cibeunying dan Taman Lansia,” jelasnya

Ditambahkan Dudy, untuk pembuatan member dilakukan tahapan yang detail, selain mendata diri dilanjut dengan memotret wajah yang akan menjadi member. Hal tersebut dilakukan agar mencegah terjadinya perbuatan yang tidak bertanggung jawab seperti pencurian.

Lanjutnya, kelebihan bike Sharing bisa mengembalikan tidak di tempat asalnya. ”Jadi contohnya, kita menggukan di shelter Alun alun, tujuan kita ke Braga. Sepeda tersebut tidak perlu dikembalikan ke shelter Alun alun, cukup di shelter terdekat saja,” ujarnya.

Mengenai jam operasional bike sharing dimulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore. “Sementara masa uji coba kita lakukan dulu jam Operasional jam 9-4 sore. Kedepannya kita evaluasi, tingkat masyarakat terhadap transportasi ini seperti apa, jika bisa operasional nya 24 jam seperti di negara jepang,” imbuhnyaya.

Dedy menambahkan, setelah uji coba selama dua bulan, Bike Sharing akan di tarif sebesar seribu rupiah/ jam. Selain itu, kedepannya bike sharing akan menyediakan helm untuk keamanan si pengguna. Dalam hal keamanan pun akan menggunakan CCTV dan memasang GPS. ”Meskipun kita mempunyai sistem yang canggih, tapi masih ada rasa khawatir. Masyarakat bisa memanfaatkan hal yang negatif seperti pencurian dan perusakan,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan