Biaya Pemeliharaan Alat Damkar Minim

NGAMPRAH – Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku kebingungan dengan sejumlah peralatan yang kondisinya rusak.

Kabid Pemadam Kebakaran pada Dinas Satpol PP dan Damkar KBB Dadang Dahyar mengakui, ssaat ini sejumlah peralatan pemadam kebakaran di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) sudah banyak yang rusak dan tidak berfungsi.

Menurutnya, kondisi itu dikeluhkan oleh para anggota Damkar. Sehingga akan membuat kinerja petugas di lapangan tidak maksimal. Bahkan keselamatan petugas pun terancam lantaran standar pengamanan yang tidak maksimal.

Dirinya mengungkapkan, faktor yang membuat peralatan tersebut rusak disebabkan kurangnya anggaran pemeliharaan. Sedangkan pemakaian setiap tahunnya terjadi puluhan kejadian kebakaran.

“Kalau sudah begini khawatirnya keselamatan petugas juga ketika bekerja di lapangan saat memadamkan api,” kata Dadang ketika ditemui belum lama ini.

Dadang menambahkan, peralatan yang rusak kebanyakan adalah alat-alat yang sangat dibutuhkan ketika terjadi kebakaran. Seperti selang, pompa penyedot air, white conection untuk selang, jaket pemadam, nozzle, sepatu tahan api, alat pemotong, dan juga breathing aparatus.

Alat-alat itu lanjut dia merupakan pengadaan sejak UPTD Damkar KBB dibentuk pada 2007 lalu dan hingga kini belum diganti. Bahkan, akibat terus menerus dipergunakan maka lama kelamaan banyak yang rusak dan tidak berfungsi.

Selain itu, alat tersebut memiliki batas waktu penggunaan. Sehingga, bila terus digunakan tanpa ada pemiliharaan dapat dipastikan akan habis masa pakainya.

“Anggaran untuk pemeliharaan kendaraan dan suku cadang juga terbilang minim,”kata Dadang.

Sementara itu, kondisi empat mobil pemadam di KBB ada yang berusia lebih dari sepuluh tahun sehingga biaya pemeliharaan servis dan penggantian sparepate sangat mahal.

Dirinya mencontohkan, untuk harga breathing aparatus barunya sekitar mencapai Rp 45 juta, kemudian selang air Rp 10 – 12 juta, sepatu bot tahan api Rp 2,5 juta, dan lainnya.

“Kami sudah sering mengajukan untuk perbaikan atau pengadaan baru ke pimpinan tapi sampai saat ini belum juga terealisasi,” keluhnya.

Disinggung mengenai jumlah kejadian kebakaran hingga pertengahan Desember 2017, saat ini tercatat ada 97 kebakaran dengan korban meninggal 3 orang, luka 1, dan kerugian materi puluhan miliar. Sementara untuk bencana lainnya seperti bencana alam ada 27 kejadian, meninggal dunia 7 orang, dan 4 luka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan