Biaya Kertas Unas Sedot Rp 85 Miliar

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Upaya memperbanyak lokasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ternyata tidak menurunkan ongkos ujian kertas secara signifikan. Dalam pengumuman lelang pengadaan dan distribusi Unas 2017 Kemendikbud, pagu ang­garannya ditetapkan Rp 85 miliar atau hanya turun Rp 9 miliar daripada pagu lelang naskah unas tahun lalu.

Perbedaan mencolok dalam pengumuman pengadaan dan distribusi naskah Unas 2017 adalah jumlah paket lelangnya. Seperti diketahui, pengadaan serupa tahun lalu terdiri atas 24 paket lelang. Paket lelang diperbanyak untuk mempermudah pendistribusian oleh pemenang tender. Dengan hanya satu paket lelang, dikhawatirkan tahun ini muncul masalah dalam pendistribusian naskah ujian.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, urusan teknis lelang dikerjakan sekretariat balitbang. ”Saya belum lihat detailnya. Yang jelas, kalau hanya ada satu paket lelang memang ada potensi kewalahan percetakannya,” katanya di kompleks DPR kemarin.

Totok menjelaskan, selama ini tender pengadaan dan pendistribusian naskah unas selalu dibagi dalam beberapa paket. Se­tiap paket mewakili provinsi tertentu. Semakin banyak paket lelang, penggandaan dan pendistribusian kian mudah. Sebab, beban yang ditanggung pemenang lelang tidak mencakup seluruh Indonesia.

Dia menjelaskan, sampai saat ini Kemendikbud belum menuntaskan pemetaan sekolah pelaksana Unas 2017. Pemetaan itu berkaitan dengan sekolah mana yang menjalankan UNBK, sekolah yang menumpang UNBK di sekolah lain, dan sekolah pelaksana ujian berbasis kertas.

Totok mengatakan, target penuntasan pemetaan sekolah itu adalah 25 Januari. Dia menjelaskan, guna menentukan sekolah yang akan menumpang atau bergabung dengan sekolah lain untuk UNBK, dibutuhkan tenaga ekstra. Sebab, akan diiringi dengan mobilisasi siswa peserta saat ujian berlangsung.

Sekretaris Balitbang Kemendikbud Dadang Sudiyarto menjelaskan, paket lelang naskah Unas 2017 memang hanya ada satu. Namun, meski hanya satu paket lelang, di dalamnya ada lima region. ”Istilahnya sistem item,” katanya.

Dadang mengatakan, perusahaan peserta lelang bisa melakukan penawaran untuk satu paket utuh atau memilih beberapa region saja. Jadi, nanti pemenang tender ditetapkan berdasar region. Setiap region bisa berbeda semua atau ada yang sama pemenang lelangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan