Biaya Distribusi Ikut Naik

bandungekspres.co.id, GEDEBAGE –  Kebijakan pemerintah menaikan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite sebesar Rp 300 per liter mulai kemarin (5/1) dirasa memberatkan para masyarakat. Hal ini diungkapkan para pedagang di Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung.

Para pedagang merasa khawatir harga sejumlah bahan pokok ikut naik. Salah seorang pedagang kelontongan, Ahmad Syafrudin mengatakan, kenaikan BBM akan berimbas berbagai harga. Menurut dia, dalam waktu dekat supplier akan menaikan harga karena terjadi peningkatan biaya operasional.

”Hari ini (kemarin) belum terasa dampaknya. Mungkin supplier masih menghitung berapa besar kenaikan harga. Mekipun BBM non subsidi yang naik, tetap saja suka ada beberapa jenis barang yang naik,” ujar Ahmad kepada Bandung Ekpres kemarin.

Ahmad menambahkan, biasanya kenaikan harga dipengaruhi beban distribusi. Menurut dia, terkadang kenaikan BBM ini dijadikan kesempatan para supplier untuk menaikan harga.

”Alasannya untuk menutupi beban operasional. Hal ini sudah sering terjadi, (BBM) naiknya dikit, tapi harga dari supplier bisa sampai 20 persen,” ujar dia.

Sementara itu, dalam keterangan persnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, perubahan harga berlaku untuk BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite ‎ merupakan kebijakan korporasi Pertamina yang peninjauannya dilakukan secara berkala.

Dia mencontohkan, untuk harga Pertamax di DKI Jakarta, dan seluruh provinsi di Jawa-Bali ditetapkan sebesar Rp 8.050 per liter dari semula Rp 7.750 per liter. Adapun, di daerah yang sama harga Pertalite naik menjadi Rp 7.350 per liter dari sebelumnya Rp 7.050 per liter.

Sementara itu, Pertamina Dex dilepas di harga Rp 8.400 per liter untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat serta Rp 8.500 per liter untuk DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dexlite yang menjadi pilihan baru untuk produk diesel ditetapkan menjadi Rp 7.200 per liter untuk Jawa-Bali-Nusa Tenggara.

Menurut Wianda, Pertamina akan terus mengupayakan untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat yang telah menjadi konsumen loyal produk-produk perusahaan.

Sedangkan konsumsi BBM umum terus meningkat dari hari ke hari yang menunjukkan konsumen telah semakin peduli terhadap kenyamanan berkendara dengan memilih BBM yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan spesifikasi kendaraannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan