Banyak Siswa Putus Sekolah

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Diduga ka­rena alasan ekonomi di wi­layah Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata banyak siswa lulusan SMP yang tidak mau melanjutkan sekolah ke tingkat SMA/SMK

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bandung Barat Lilis Nurhayati menyebutkan, ada sekitar 40 persen di wi­layah selatan yang menga­lami putus sekolah yang di­sebabkan masalah ekonomi, letak sekolah terlalu jauh, dan tingkat kesadaran masyarakat masih rendah

Menurutnya, bebrapa wei­layah di KBB yang banyak siswa putus sekolah tersebut adalah, Kecamatan Sindang­kerta, Cipongkor, Gununghalu hingga Rongga.

“Masih banyaknya anak-anak di wilayah selatan yang mengalami putus sekolah dari tingkat SMP ke SMA. Hal itu berdasarkan peman­tauan di lapangan langsung,”tegas Lilis ketika dite­mui kemarin (11/6)

Dirinya mengaku. Temuan tersebut didapat setelah rom­bongan komisi IV mengunjungi wilayah tersebut dan menany­akan langsung kepada warga.

Dirinya memaparkan, be­berapa keluhan yang disam­paikan warga adalah masalah infrastruktur dan letak seko­lah yang terlalu jauh dari tempat tinggal siswa. Sehing­ga, dalam kondisi ini siswa yang akan berangkat sekolah memerlukan kendaraan atau biaya operasional ekstra.

“Bayangkan ada yang sam­pai 7 kilometer jaraknya be­rapa uang yang dikeluarkan untuk ojek,” kata Lilis

Selain itu, di Desa Cibitung dan Desa Sukaresmi Keca­matan Rongga keberadaan SMA/SMK sulit dijangkau masyarakat. Terlebih, keberadaan seko­lah swasta masih minim.

Lilis memaparkan, dari keluhan orangtua mereka banyak memilih anaknya untuk tidak melanjutkan se­kolah disebabkan mahalnya biaya transportasi. Sedangkan, secara ekonomi penghasilan mereka sebagai petani tidak ada peningkatan

“Kalaupun ada ojeg, harus bayar Rp15 ribu. Cukup mahal belum lagi dengan bekal jajan dan lain-lain,” kata Lilis

Untuk itu, dirinya meminta kepada Pemkab Bandung Barat dan pihak Provinsi Jabar untuk secara serius memper­hatikan masalah ini dengan segera untuk mencari solusi jalan keluarnya.

Dirinya mengaskan, setelah SMA/SMK menjadi kewenangan provinsi seharusnya pemprov jabar lebih mem­perhatikan anak usia sekolah khususnya lulusan SMP yang dipelosok daerah. Agar, ke­sempatan untuk melanjutkan dapat terlaksana

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan