Bandara Kertajati Beroperasi Awal 2019

jabarekspres.com – PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat berharap pemban-gunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kerta-jati, Majalengka, bisa selesai pada awal 2019. Dengan demikian, proyek yang biasa disebut Bandara Kertajati itu akan membuka akses transportasi udara bagi masyarakat Jawa Barat.

aher-kertajati
PRESTISIUS : Gubernur jawa Barat ahmad Heryawan bersama Menteri perhubungan Budi Karya sumadi meninjau proyek pembangunan Bandara internasional jawa Barat (BijB) di Kertajati, Majalengka yang ditarget beroperasi pada awal 2019

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, pemerintah pusat benar-benar serius dan berkomit-men menyelesaikan proyek tersebut. Apalagi Presiden Jokowi Widodo telah meminta pembangunan Bandara Kertajati rampung akhir 2018. Untuk itu, pembangunan-nya terus dikebut. ”Mudah-mudahan kalau meleset, ya awal 2019,” katanya.

Berdasar pantauan Aher, saat ini pembangunan lan-dasan pacu (runway) pesawat dan terminal tahap I telah selesai sesuai rencana. Lalu, akan dilanjutkan ke pem-bangunan tahap II. ”Kami bertugas memastikan lahannya tersedia. Kami harus cicil dari sekarang pembebasan lahannya,” kata dia.

Bandara Kertajati merupakan proyek bersama antara Kementerian Perhubungan, pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan beberapa investor swasta. Kemenhub membangun sisi udara seperti pembangunan landas pacu (runway), area parkir pesawat (apron), jalur pesawat (taxi way), dan pagar pengaman sekeliling bandara.

Sementara itu, PT BIJB —yang merupakan perusahaan gabungan dengan porsi 51 persen saham Pemprov Jabar dan 49 persen swasta— membangun sisi darat seperti terminal penumpang, dan infrastruktur pendukung lainnya. Bandara itu ditargetkan bisa menampung 5 juta sampai dengan 11 juta penumpang per tahun.

Bandara Kertajati memiliki lahan seluas 1.000 hektare dan akan dikembangkan melalui pembebasan lahan menjadi seluas 1.800 hektare. Bandara tersebut nanti mampu didarati pesawat berbadan lebar jenis B747 dan B777. Wilayah Bandara Kertajati akan disulap menjadi aerotropolis, yakni konsep pengembangan kota berbasis bandara atau ”airport city”. (tih/c6/wir)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan