Bakal Adopsi Gaya Kepemimpinan Emil

jabarekspres.com, BANDUNG – Salah satu bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Ha­nura Egi Hergiana akan terapkan gaya kepemimpi­nan Wali Kota Bandung saat ini, Ridwan Kamil (Emil).

Egi menjelaskan konsep kepemimpinan merupakan upaya untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain agar melakukan kegiatan seperti apa yang diinginkan oleh pemimpin itu. Menurutnya penerapan gaya kepemim­pinan yang tepat sesuai dengan situasi akan mening­katkan kinerja bawahannya sehingga menguntungkan organisasi dan mempermu­dah pencapaian tujuan.

”Model kepemimpinan di Kota Bandung harus mengikuti perkembangan dan keinginan masyarakat. Ide dan gagasan harus me­lampaui harapan warga Kota Bandung, saat ini ma­syarakat sudah terpuaskan oleh sejumlah terobosan Ridwan Kamil,” kata Egi Hergiana ketika ditemui Hotel Amarosa Kota Bandung, kemarin (4/9).

Egi mengaku terinspirasi dengan kepemimpinan Emil yang banyak membuat terobosan-terobosan atau inovasi-inovasi terbaru baik dalam pembangunan sara­na dan infrastruktur, tata kelola kota yang baik dan kebijakan publik yang pro rakyat lainnya. Diamatanya Emil mampu dalam tack yang tepat dalam mewu­judkan kota Bandung yang lebih asri dan bermartabat.

Egi menambahkan, cara Ridwan Kamil memimpin Kota Bandung bisa menya­darkan publik akan sisi positif politik. ”Saya sebagai masyarakat Bandung, me­milih kepemimpinan Kang Emil sebagai satu perubahan yang bisa menyadarkan orang-orang muda yang apatis dan tidak ingin terjun berpolitik. Ini bisa dilihat sebagai satu model kepe­mimpinan yang harus di teruskan ke depan,” de­mikian kata Egi.

Meski demikian, sebut dia bukan berarti kepemimpi­nan Emil 100 persen bawa perubahan. Masalah per­mukiman publik Kota Bandung dikatakan Egi masih belum terselesaikan hingga saat ini. ”Masih ada masalah perkotaan yang belum terselesaikan, dian­taranya pemukiman publik Kota Bandung sampai hari ini belum memperlihatkan kemajuan signifikan. Pada­hal warga Kota Bandung (saat ini) terancam tersing­kir ke luar (kota) Bandung,” katanya. Lama berbisnis di bidang properti, Egi melihat warga Bandung di usia 25-40 tahun, apalagi berpeng­hasilan setara Upah Mini­mum Regional (UMR), tidak akan mungkin mempunyai rumah tinggal di area Kota Bandung.(gus/rmol/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan