Atasi Korban Bencana, Dinsos Siapkan Bantuan

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat telah mempersiapkan bantuan untuk diberikan kepada korban bencana di Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Kepala Dinas Sosial KBB Heri Pratomo mengatakan, bantuan telah dipersiapkan bagi korban bencana alam mengingat intensitas hujan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

“Bantuan berupa bahan makanan seperti sarden dan beras. Kami juga siapkan selimut, tenda, dan alas tidur,” ujar Kepala Dinas Sosial KBB Heri Pratomo, kemarin (16/10).

Heri menambahkan, selain menyiapkan stok bantuan berupa bahan makanan dan sejumlah barang lainnya, pihaknya pun terus memfasilitasi relawan taruna siaga bencana (Tagana) untuk selalu siaga membantu masyarakat yang tertimpa bencana.

Menurutnya sebanyak 50 anggota Tagana binaan Dinas Sosial pada musim hujan sekarang ini disiagakan 24 jam di sejumlah wilayah KBB.

“Tagana kita selalu siap di lapangan. Termasuk sekitar 50 petugas tagana sudah kami siapkan dalam menghadapi musim hujan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Heri menambahkan, pihaknya pun akan mendistribusilkan bantuan kepada masyarakat di KBB yang mengalami pergerakan tanah di Kecamatan Cipongkor. “Bantuan untuk 12 KK korban pergerakakan tanah tengah kami siapkan dan petugas sudah mendatangi lokasi,” kata Heri.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat melakukan pemetaan wilayah rawan bencana longsor.

Setidaknya enam kecamatan di wilayah selatan dipetakan sebagai daerah rawan longsor, pergerakan tanah, banjir, dan angin kencang.

“Wilayah selatan memang rawan akan bencana. Khusus saat ini, kami mengingatkan warga agar mewaspadai bencana longsor, banjir, angin puting beliung,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD KBB Dicky Maulana.

Enam kecamatan di wilayah selatan yang rentan bencana longsor yakni Kecamatan Cililin, Saguling, Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu, dan Rongga.

Dikatakan Dicky, memang banyak masyarakat di KBB tinggal di daerah rawan bencana. Bahkan, lantaran mayoritas masyarakat berada di zona merah itu, BPBD sebelumnya mengeluarkan peringatan kewaspadaan bencana alam di seluruh kecamatan. Apalagi menjelang akhir tahun ini sudah dimulainya musim hujan.

“Seperti longsor dan pergerakkan tanah masih mengancam di sejumlah titik. Sehingga harus diwaspadai bersama,” pungkasnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan