Ariana Batalkan Konser di Eropa

ARIANA Grande dan mana­jemen akhirnya merilis kepastian kelanjutan tur konser Dangerous Woman terkait dengan teror bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, Senin (22/5). Penyanyi yang mengawali karir dari panggung Broadway itu memutuskan membatalkan beberapa per­tunjukannya di Eropa.

Grande sebetulnya dijadwal­kan tampil di O2 Arena, London. Konser tersebut dibatalkan begitu juga dengan konser yang lain hingga 5 Juni mendatang. Total, ada tujuh pertunjukan di lima negara yang dibatalkan. Selain Inggris, ada Belgia, Po­landia, Jerman, dan Swiss. Situs TMZ melaporkan bahwa Grande masih histeris dan trauma berat dengan kejadian yang menewaskan 22 orang itu. Dia dan timnya juga khawatir ten­tang keamanan mereka di konser mendatang.

Dengan berbagai pertimbangan, tur baru dilanjutkan lagi di Paris pada 7 Juni mendatang sesuai jadwal semula. Untuk penonton yang konsernya dibatalkan, Live Nation se­bagai promotor akan mengembalikan biaya tiket. ”Kami meminta dukungan untuk Manchester dan seluruh keluarga yang terpengaruh oleh pengecut ini dan kekerasan yang tidak masuk akal,” ungkap manajemen Grande.

Manajer Grande, Scooter Braun, ikut kembali buka suara terkait dengan aksi teror tersebut. Melalui serangkaian kicauan di Twitter, Braun menya­takan bahwa dirinya marah dan prihatin. Namun, Braun me­nyebutkan bahwa kondisi psikisnya seka­rang sudah lebih baik. Dia bahkan sempat makan malam dan memasak barbeque Korea bersama orang tua. ”Tero­risme ingin mengambil rasa kebebasan dan kedamaian. Tidak. Itu jawabanku. Tidak. Kita tidak bisa membiarkannya. Ketakutan tak bisa mengatur hari kita,” kicau Braun.

Braun juga mengungkapkan rasa belasungkawa atas kasus bom bunuh diri di Jakarta pada Rabu malam (24/5). ”Manchester saya bersamamu. Jakarta saya bersamamu. Anak-anak Syria saya bersamamu. Kami menghargai kalian dengan tidak memberikan kegelapan,’’ tulis Braun. Di akhir kicauan, pria yang juga manajer Justin Bieber itu dengan semangat memberikan motivasi kepada orang lain supaya tidak takut dengan tero­risme. ”Apakah saya marah? Jelas iya. Tapi, bagaimana kita merespons? Dengan segala hal yang kalian ambil dari kami…cinta dan kedamaian dan ke­hidupan!’’ kata Braun. (adn/c20/ayi/bun)

Tinggalkan Balasan