Annisa Butuh Uluran Tangan Dermawan

jabarekspres.com, SOREANG – Annisa Febri Nurjanah, bocah berusia 5 tahun warga Kampung Bojongnangka, Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung hari demi hari harus berjuang melawan penyakit Hydrosepalus yang dideritanya sejak lahir.

Saat ini, dirinya hanya terbaring lesu di kamar no 4 ruang Anyelir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang (8/5) sejak 2 pekan terakhir.

Isma Hermawati (28), ibu Annisa. Sejak anaknya lahir dirinya tidak lagi bekerja, karena setiap saat harus menjaga anak keduanya itu bersama suaminya, Rian (30) yang berprofesi sebagai wiraswasta. Melihat anaknya terbaring lemas di kasur rumah sakit membuat mereka tak kuasa menitikan air mata. Sesekali kening anaknya diusap, berharap agar segera sembuh.

“Sejak lahir annisa sudah menderita penyakit ini, sehingga badannya tidak bertumbuh normal seperti anak lainnya. Sejak anak saya sakit, hanya berbaring di kasur tidak bisa apa” dan saya selalu menjaganya,” jelas Isma saat ditemui di rumah sakir soreang kabupaten Bandung. Senin, 8/5

Menurutnya diusia ke lima tahun, Annisa anaknya itu, sudah tiga kali menjalani operasi. Karena anak keduanya itu, menderita Hedrosepalus sejak lahir. Oprasi pertama dilakukan pada usia satu tahun di RSHS Bandung. Kedua dan ketiga kalinya, operasi dilakukan di RS Fatmawati, Jakarta berkat bantuan dana dari Yayasan Sedekah Rombongan dan Yayasan Sayap Ibu Bintaro.

Saat ini, diameter kepala Annisa berukuran kurang lebih 76 centimeter, sementara diusianya ke lima tahun tubuhnya kurus kerontang karena hanya memiliki bobot badan sekitar 11 kilogram. Sejak lahir pula, Annisa hanya terbaring di kasur.

“Kondisinya sempat membaik setelah operasi. Namun memasuki usia ke 5, Annisa kembali drop dan kembali masuk rumah sakit,”

Lebih lanjut Isma menjelaskan saat Annisa kembali drop, dokter bedah saraf mengharuskan dirawat di rumah sakit karena harus dipasang selang di kanan dan kirinya untuk menopang cairan otaknya. Dirinya semakin kaget saat belakangan diketahui paru-paru Annisa diketahui mengidap Tuberculosis.

“Sering kejang di rumah, kurang lebih dalam sehari ada lima kali, tidak teratur kapan kejang, kepalanya semakin membesar,” katanya.

Dirinya menambahkan meski kondisi keuangan tengah dalam kondisi yang sulit, banyak pihak yang membantu untuk pengobatan Annisa. Diantanya Dinas Sosial Kabupaten Bandung pun kerap memberikan pendampingan dan bantuan terutama saat BJPS yang dimilikinya sempat tak bisa digunakan karena menunggak iuran hingga Rp. 4 juta.

Tinggalkan Balasan