Anggaran Kebencanaan Disiapkan 7 Miliar

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mempersiapkan Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 7 miliar untuk November dan Desember 2017.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya mengatakan, alokasi anggaran ini sebagai langkah untuk antisipasi kalau suatu saat terjadi bencana.

Menurutnya, kerawanan bencana di KBB bisa saja setiap saat terjadi mengingat wilayah KBB sangat rentan sekali dengan kondisi pergerakan tanah. Terlebih, setiap menjelang akhir tahun curah hujan diprediksi cukup tinggi yang berpotensi terjadinya longsor.

“Dalam menghadapi curah hujan tinggi, kewaspadaan seperti longsor dan pergerakan tanah perlu diwaspadai. Makanya kami siapkan BTT,” kata Maman ketika ditemui kemarin (2/11)

Maman menyebutkan, anggaran BTT sepanjang 2017 dianggarkan cukup besar yakni Rp 19 miliar. Namun, karena selama 2017 tidak terjadi bencana sehingga anggaran tidak terserap.

“Menjelang akhir tahun kita ajukan lagi dan diputuskan dapat Rp 7 miliar. Tapi tetap harapan kita tidak terjadi bencana walaupun kalau sudah masuk hujan potensi bencana ada.

Maman menhimbau, meskipun intensitas hujan sekarang dalam kondisi sedang. Perubahan cuaca bisa terjadi sangat mendadak dan sulit diprediksi. Maka dari itu masyarakat untuk diminta selalu waspada.

Maman menambahkan, pihaknya juga terus meningkatkan koordinasi antara BPBD dengan aparat ke wilayahan. Hal itu perlu dilakukan agar koordinasi dan komunikasi dapat terjalin baik.

“Jadi kami juga ingatkan ke setiap desa dan kecamatan untuk melaporkan bila ada terjadi bencana. Tim BPBD akan turun langsung ke lokasi bila memang terjadi bencana,” ujarnya.

Selain itu, seluruh kepala desa hingga camat diminta untuk tetap mengontrol dengan melakukan inspeksi ketitik-titik yang dianggap rawan bencana. Bahkan, turut menjaga tanpa meninggalkan wilayahnya menghadapi musim hujan.

“Saya ingatkan aparat ke wilayahan agar tetap memantau kondisi di wilayahnya. Jangan sampai ditinggalkan karena khawatir terjadi bencana yang bisa terjadi kapan saja,” pungkas Maman (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan