Akan Patuhi Aturan dari PSSI

bandungekspres.co.id, Bandung – Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengatakan, Persib Bandung akan mematuhi segala aturan yang dikeluarkan oleh PSSI. Termasuk aturan yang mengharuskan tiga pemain muda di bawah 23 tahun minimal main selama 45 menit.

”Karena ini turnamen kita ikuti saja, jangan terlalu cepat bilang setuju atau enggak setuju,” kata Djadjang di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin (1/2).

Pelatih karib disapa Djanur ini pun menilai adanya regulasi tersebut guna mendongkrak potensi pemain muda. Namun bila diterapkan di kompetisi kasta tertinggi, seperti Indonesia Super League (ISL) aturan soal pemain muda ini sedikit menyulitkan untuk timnya, yang notabene mendapat tuntutan untuk selalu juara.

Apalagi, kata dia, jika aturannya pemain muda harus turun selama 90 menit penuh. Itu akan lebih berat. ”Itu berat sekali karena rencana yang saya susun dari awal jadi buyar karena (regulasi) itu,” ucapnya.

Dia menilai tidak mudah untuk sebuah negara menelurkan pemain hebat. Sebut saja Argentina, di mana Diego Maradona dan Messi muncul pada periode yang berbeda.

”Untuk menjadikan pemain hebat itu mahal, tergantung talenta juga. Maradona muncul kapan? Lalu Messi juga munculnya kapan? Tapi kita harus tetap optimistis pada regulasi itu,” ulasnya.

Musim 2016 lalu Persib telah mengorbitkan pemain muda, yaitu Febri Haryadi yang tampil cukup gemilang di Torabika Soccer Championship (TSC). Memang pemain jebolan Diklat Persib U-21 tersebut, dia menilai, belum bisa dibilang sebagai pemain bintang.

”Tapi untuk menuju ke arah sana (pemain bintang) ada. Saya sudah lihat Febri waktu masih bermain di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI,” tuturnya.

Lebih lanjut, di Piala Presiden 2017 nanti timnya satu grup dengan PSM Makassar, Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan. Walaupun Maung Bandung akan berlaku sebagai tuan rumah di grup C, dia ogah terlalu percaya diri. ”Yang pasti harus optimistis. Tapi ini turnamen harus step by step. Di grup dulu, baru pikirkan ke depan,” katanya.

Dia atas kertas Persib boleh dibilang lebih diunggulkan, karena pada setiap pertandingan di fase penyisihan nanti bisa tampil di depan bobotoh secara langsung. Namun bagi Djanur, sepak bola tidak bisa dihitung secara matematis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan