Ajari Siswa SD Kelistrikan

jabarekspres.com, BANDUNG – Untuk meningkatkan pengetahuan umum anak-anak tentang ketenagalistrikan, PLN Distribusi Jawa Barat bersosialisasi dengan siswa sekolah dasar dengan ”PLN Goes To School”. Kegiatan itu juga menjadi sosialisasi manfaat dan bahaya listrik, dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2017.

General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana yang juga menjadi pemateri mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan di 16 SD yang tersebar di seluruh Jawa Barat pada 21 dan 24 Juli 2017.

Dia mengatakan, memberikan pengetahuan umum tentang ketenagalistrikan sangat penting dipahami oleh anak-anak sejak usia dini. Salah satunya agar anak-anak tidak sembarangan bermain stop kontak listrik.

”Listrik itu sangat dekat dengan kehidupan umat ma­nusia, sehingga pengetahuan­nya harus ditanamkan di bangku sekolah sejak dini,” ungkap Iwan usai mengajar di SD Tilil, Kota Bandung, kemarin (24/7).

Dia mengatakan, berbagi pengetahuan ketenagalistri­kan dengan anak-anak mulai dari asal mula datangnya listrik, bagaimana listrik sam­pai di rumahnya masing-masing, dan keselamatan ketenagalistrikan.

Di Bandung, PLN Goes To School dalam rangka Hari Anak Nasional 2017 ini dilaks­anakan di SD Negeri 033 dengan pengajar Sumarno, Manajer Area Bandung dan SD Negeri Tilil dengan peng­ajar Iwan Purwana General Manager PLN Distribusi Jawa Barat yang juga sekaligus alumni SD tersebut. ”Saya merupakan alumni SD Ne­geri Tilil ini. Sehingga saya antusias berbagi pengeta­huan tentang ketenagalistri­kan kepada adik-adik alma­mater,” ungkap Iwan.

Sementara itu, antusiasme anak-anak nampak sepanjang acara. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan setelah Ge­neral Manager mengajar dan ditayangkannya film kartun tentang listrik.

Rasa ingin tahu mereka se­makin besar saat GM mensi­mulasikan gangguan listrik akibat Arku layang-layang, antenna TV, dan ranting pohon dengan alat peraga dari karya inovasi PLN Purwakarta ber­nama Mr Edu. Anak-anak sangat semangat untuk men­coba simulasi tersebut se­cara langsung.

”Alat simulasinya bagus banget. Saya baru paham ka­lau arku layang-layang basah yang nyangkut di jaringan listrik terbuka dapat meny­ebabkan listrik padam,” ujar Dafarai siswa kelas VI SD Ne­geri Tilil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan