AHY Belum Tentu untuk Jabar

jabarekspres.com, BANDUNG – Partai Demokrat Jawa Barat belum bisa memastikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal diusung untuk calon Gubernur Jawa Barat, meskipun dalam beberapa survei nama AHY kerap muncul.

”Kalau (AHY) masuk survei ya Alhamdulillah. Cuman kan kembali apakah porsi AHY buat di situ (Jawa Barat) atau di tempat yang lain. Siapa pun kalau versi survey kalau dibuka, SBY pun pasti ada di dalam survey. Kalau dibuka ya,” kata Tombak Gapura, ketua Komisi Pemenangan Pemilukada DPD Demokrat Jawa Barat ditemui usai sebuah acara di KPUD Jawa Barat Jalan Garut, Kota Bandung, kemarin (27/7).

Dia menduga, kemunculan AHY pada sejumlah survei lantaran banyak bermunculan spanduk-spanduk dengan foto AHY. ”Sehingga popularitasnya akan terus tinggi, sehingga muncul dalam survey. Dan saya pikir tidak hanya di Jabar yang survei AHY-nya muncul. Jatim pun kemungkinan dia muncul dan di beberapa daerah pemilihan gubernur yang lain akan muncul,” ungkapnya.

Disinggung dengan adanya rumor AHY akan digandengkan dengan bakal calon dari Golkar Dedi Mulyadi, Tombak berkilah dirinya baru tahu hal itu dari wartawan. ”Saya malah baru denger isu itu. Cuma, perkembangan isu yang berkembang sekarang kan masih terus bergejolak. Apakah isu itu dimunculkan oleh pihak Pak Dedi, yang berharap figur AHY muncul, begitu kan bisa saja. Semua pihak bisa memunculkan isu itu, untuk menaikan popularitasnya masing-masing,” jelasnya.

Ditanya kemungkinan jika Dedi Mulyadi dan AHY digabungkan akan semakin kuat. Secara diplomasi Tombak menyebutkan belum ada survey yang menggabungkan dua nama itu. ”Bisa saja lebih kuat, tapi bisa juga tidak kuat. Karena dari beberapa lembaga survey yang masuk, belum ada lembaga survey yang memasangkan AHY dengan Demul (Dedi Mulyadi). Kalau ada saya mau lihat saja. Tapi selama ini belum ada,” imbuhnya.

Terkait jumlah kursi yang dimiliki Demokrat jika berkoalisi dengan Golkar, sebut Tombak memang bisa cukup untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

”Kalau berbicara jumlah kursi Demokrat, bisa cukup dengan Golkar, dengan Gerindra, PKS. Bahkan dengan PPP pun bisa cukup. Atau mungkin PAN, PKB Demokrat digabung cukup juga. Jadi saya pikir masih terus bergerak, masih terus berubah,” sebutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan