500 Rumah Terendam Banjir di Paseh

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ratusan rumah di wilayah Desa Mekarpawitan, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, terendam banjir, kemarin (5/3). Banjir dipicu jebolnya kirmir anak sungai Tarikolot, setelah hujan deras terus menerus sejak Jumat (3/2).

Camat Paseh Komarudin mengatakan, awal mula jebol kirmir hujan terus menerus dan terjadi penyempitan aliran sungai mengakibatkan tingginya beban saluran air. Akibatnya, air sungai tidak tertampung dan jebol akhirnya, merendam 500 rumah dari sejumlah RW di Desa Mekarpawitan.

”Jebolnya kirmir diakibatkan pendangkalan sungai dan penyempitan sungai. Sehingga, kami langsung melakukan kerja bakti dengan warga untuk membersihkan lumpur sisa banjir,” kata Komarudin, kemarin (5/3).

Dia mengatakan, aliran sungai tersebut berada di perbatasan Kecamatan Majalaya dan Kecamatan Paseh. Tepatnya Desa Mekarpawitan dan Desa Bojong. Kedalaman sungai kurang dari 1 meter dan lebar sungai kurang dari 1.5 meter.

”Penyempitan terjadi akibat penyerobotan lahan oleh petani. Pematang sawah semakin bergeser ke aliran sungai,”  ungkapnya.

Menurut Komarudin, genangan terjadi selama 2-3 jam dan setelah itu surut kembali. Sementara, kedalaman banjir sekitar lutut hingga dada orang dewasa. Dan di Saat banjir terjadi, katanya, tidak ada yang tahu kirmir  tersebut jebol.

”Biasanya banjir hanya terjadi di jalan raya imbas dari luapan sungai Cisunggala, Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, namun saat ini banjir diakibatkan kirmir yang jebol,” paparnya.

Komarudin mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak desa, supaya diajukan ke anggaran 2017 dari ADPD untuk membangun kirmir tersebut. Namun, anak sungai ini berada di batas dua kecamatan, yakni Paseh dan Majalaya. Jadi penanggulangannya harus kerjasama dengan pihak Kecamatan Majalaya. ”Memang kirimir itu sudah rusak, makanya sebelum jebol kami sangat membutuhkan pembuatan kirmir baru,” ungkapnya.

Dengan menyikapi kondisi seperti ini, tuturnya, yang terjadi bukan hanya di Desa Mekarpawitan saja, namun, banjir juga kerap terjadi di beberapa Desa, yakni Sukamantri, Cijagra, Tangsimekar dan Cigentur. Desa desa tersebut, katanya, hampir tergenang semuanya, namun genangannya hanya sesaat.

”Kepada warga masyarakat supaya jangan buang sembarangan, karena bagaimana pun sampah menjadi salah satu faktor yang dibuang kemana saja akan mengakibatkan banjir. Saluran air banyak tersumbat,” tandasnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan