46 Negara Dipastikan Hadiri IBRAF

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 46 negara yang tegabung dalam Internasional Broadcasting Regularity Autority Forum (IRBAF), hari ini (22/2). Konferensi forum media tersebut akan membahas isu stretegis di bidang penyiaran dunia.

Ketua Komisi penyiaran Indonesia Yuliadri Darwis mengatakan, setelah beberapa bulan lalu Indonesia ditunjuk sebagai kepercayaan Presiden IBRAF akhirnya telah diberi kepercayaan menggelar konferensi ini

Menurutnya, pada konferensi nanti akan hadir peserta dari negara-begara yang tergabung dalam IBRAF di bawah Organitation Konferesi Inslam (OKI). Anggotanya  sebanyak 36 negara. sedangkan 10 negara bertindak sebagai observer.

”Selain negara OKI kita juga dihadiri KPI dan Diskominfo dari negar-negara Asia Pasifik, Eropa dan Amerika,” jelas Yuliandri ketika ditemui usai acara jamuan makan malam kepada delegasi IBRAF, kemarin (21/2)

Dirinya memaparkan, melihat isu strategis yang akan dibawa pada Konferensi kali ini, Indonesia sebagai tuan rumah akan mengangkat tema Media for World Harmony.

Tema ini sengaja diangkat sebab saat ini isu yang  berkembang pada dunia penyiaran tidak lepas dari tayangan-tayangan yang berbau terorisme, konfrontasi antar negara, radikalisme dan lainnya.

Yuliandri berharap, dalam  forum ini pembahasan tersebut menjadi inti dalam pertemuan antar negara ini. Dengan begitu, bisa dijadikan sebuah agenda yang akan memiliki pesan positif.

”Mudah mudahan dengan pemikiran yang sama ini menjadi sebuah semangat bisa menyamakan persepsi khususnya dalam regulasi di masing-masing Negara. Sebab forum ini juga dihadiri ketua KPI dan menteri Diskominfo dari masing-masing negara peserta,” ucap dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik dengan diselenggarakan IBRAF di Kota Bandung. Apalagi, Kota Bandung menjadi kota yang memiliki arti sejarah khususnya bagi negara-negara OKI maupun negara lainnya di dunia.

Heryawan mengharapkan, apapun yang menjadi keputusan dalam forum tersebut diharapkan memiliki dampak bagi dunia penyiaran yang ada di masing masing negara peserta. Apalagi isu-isu strategis yang akan dibahas bisa menjadi rujukan regulasi bagi negara peserta.

Dirinya menilai, dunia penyiaran baik itu media maenstream ataupun media sosial memiliki peran penting dalam mempengaruhi kehidupan di masyarakat. Sehingga perlu diambil kebijakan yang bisa memberikan dampak positif dan keselarasan bagi kehidupan masyarakat dunia. (yan/rie)

Tinggalkan Balasan