4 Ribu Hektar Hutan Bakal Direhabilitasi

jabarekspres.co,m SOREANG – Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Perum Perhutani bersama Pemerintah Kabupaten Bandung segera akan menyelesaikan permasalahan lahan kritis di Bandung Selatan. Mereka menarget sebanyak 4 ribu hektar lahan akan dilakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

“Luas kawasan kami yakni 675 ribu hektar se Jawa Barat, sedangkan di Bandung Selatan dari 55 ribu lahan kritis tinggal sekitar 4 ribu lagi yangperlu direhabilitasi. Jika sudah target ini selesai, maka seluruh hutan perhutani yang ada d wilayah Bandung ini sudah selesai semua,” Kata Wakil Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat dan Banten (Divreg Janten) Endung Trihartaka usai acara Sosialisasi program RHL dalam kawasan hutan Perum Perhutani divreg Janten di Gedung Moch. Toha Soreang, kemarin (2/11).

Lebih lanjut dia menjelaskan, wilayah yang akan dipenetrasi merupakan kawasan DAS Citarum selama bulan November dan Desember. Selain kerja sama dengan pemerintah pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam hal pengamanan hutan lindung.

“Program ini ke depan akan mengajak juga  seluruh elemen masyarakat, dalam hal pengamanan hutan lindung yang direhabilitasi. Dengan 3 acuan yakni pohon yang kita tanam jenisnya multiguna, bisa bermanfaat untuk ekologi, sosial dan ekonomi, melalui sistem PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat),” tandasnya.

Sementara, menurut Bupati Bandung Dadang M. Naser, sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan memorandum of Understanding (MoU) dengan perhutani untuk memperkuat penanaman pohon di di DAS Citarum.

“90 persen penanaman pohon di Sub DAS Citarum sudah baik, kali ini akan di sosialisasikan pemetaannya hingga breakdown di lapangan, untuk penanaman pohon di berbagai wilayah,” ucap Bupati Bandung didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah.

Selain untuk kelangsungan hidup manusia lanjutnya, penanaman pohon juga bisa mengurangi risiko terjadinya bencana. Dia berharap program ini bisa menjadi solusi dari persoalan lingkungan selama ini.

“Tanggungjawab kita saling bertauan untuk bersama memikirkan bagaimana pemda  dan perhutani berbuat, bukan saling menyalahkan atas kerusakan alamyang selama ini terjadi, bahkan hingga mengakibatkan bencana yang berujung korban,” tuturnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan