4 Pilar Kebangsaan, Harus Dikemas Menarik

jabarekspres.com, BANDUNG – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Agung Budi Santoso, dari Fraksi Partai Demokrat menggelar program bertajuk “Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara” di Aula Gedung Korpri, Jalan Turangga, Kota Bandung, kemarin (21/09).

Sosialisasi tersebut merupakan ‎program dari Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) yang rutin dilakukan sebagai wujud tanggung jawab kepada masyarakat dalam memberikan pencerahan serta pemahaman terkait 4 pilar berbangsa dan bernegara, yakni Pemahaman Undang-undang Dasar 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

‎“Program 4 pilar ini untuk pengenalan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat. Apalagi sekarang di media segala macem‎ isu-isu perpecahan sangat tajam,” kata Koordinator Rumah Aspirasi Agung Budi Santoso ketika ditemui usai sosialisasi kemarin (20/9)

Menurutnya, ‎sosialisasi mengenai 4 pilar penting dilakukan agar masyarakat mampu menangkal paham radikalisme yang dapat memicu perpecahan dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga, implementasi 4 Pilar menjadi masalah penting dalam kehidupan di masyarakat.

“Ini harus terus dilakukan secara masif, bukan saja oleh angoota MPR/DPR tetapi oleh seluruh elemen masyarakat,”ujar Agung

Sementara itu Koordinator Rumah Aspirasi Agung Budi Santoso Iwan Setiawan berpendapat sama, pemahaman 4 Pilar kebangsaan akan terus dilakukan. Bail secara langsung oleh Agung Budi Santoso dan seluruh kader-kader Partai Demokrat.

Iwan menilai, untuk teknis pelaksanaannya kader partai sudah terbiasa terjun langsung ketengah masyarakat dengan melakukan dialog langsung sekaligus menyerap aspirasi atau keinginan masyarakat terhadap kelanjutan pembangunan.

Dengan begitu, sosialisasi 4 Pilar wawasan kebangsaan dilakukan dengan cara dialog dan santai. Sehingga, harapannya secara tidak langsung pesan akan di terima dengan baik.

Iwan mencontohkan, banyaknya penyalahgunaan peredaran narkoba yang saat ini ‎ terjadi sudah sangat jelas merusak generasi bangsa serta dapat memicu perpecahan. Melihat kaondisi ini perlu upaya pencegahan dengan cara mengajak generasi muda untuk menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Untuk melakukan pendekatan tersebut, pihaknya selalu mengemas sosialisasi 4 Pilar disesuaikan dengan kondisi audicenya. Misalkan, ketika 4 pilar diberikan untuk anak muda maka konsep acara disesuaikan dengan keberadaan mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan