36 Perlintasan Katagori Rawan, Petugas PT KAI Cek 4 Kali Sehari

jabarekspres.com, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) terus berupaya memperlancar mudik Idul Fitri 2017.  Selain mengoperasikan Masa Angkutan Idul Fitri 2017 (15 Juni-11 Juli2017), PT KAI juga menurunkan personel untuk mengawasi dan pengecekan sarana prasarana jelang Lebaran.

”Kami melakukan pengawasan dan pengecekan seluruh sarana dan prasarana menjelang Angkutan Mudik 2017 secara lebih ketat dan intensif lagi,” tandas Kepala Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung Joni Martinus, di Jalan Asia Afrika Bandung, baru-baru ini.

Dia memerinci, pihaknya menerjunkan Petugas Penjaga Perlintasan Ekstra (P3-E) sebanyak 70 orang. Mereka bertugas menjaga pintu perlintasan sebidang resmi yang selama ini tidak terjaga petugas.

”Di wilayah kami, total perlintasan sebidang mencapai 533 titik. Sebanyak 89 titik merupakan perlintasan sebidang resmi yang dijaga petugas. Lalu, perlintasan sebidang resmi yang tidak dijaga petugas sejumlah 187 titik. Kemudian, 257 titik lainnya, merupakan perlintasan sebidang tidak resmi alias liar,” papar pria asal Palembang tersebut.

Rincian lain, di antara ke-187 titik perlintasan sebidang resmi tetapi tidak dijaga petugas, sebanyak 36 titik tergolong rawan. Sebab, frekuensi pada 36 titik itu sangat padat. Tidak hanya orang, tapi juga kendaraan (roda empat maupun roda dua). Makanya, pada Angkutan Idul Fitri 2017, pihaknya menerjunkan ke-70 P-3 E tersebut untuk berjaga pada 36 titik perlintasan sebidang resmi tetapi tidak dijaga petugas.

Di samping itu, pihaknya pun mengerahkan 63 Petugas Pemeriksa Jalur Ekstra  (PPJE). Petugas tersebut nantinya bertugas untuk melakukan pengecekan seluruh jalur KA di wilayah PT KAI (Daop) 2 Bandung sebanyak empat kali dalam satu harinya.

”Dalam kondisi normal, pengecekan berlangsung 2 kali setiap harinya. Penambahan PPJE ini agar kondisi jalur dan titik-titik rawan lainnya pun terpantau,” jelasnya.

Sementara itu, target pembangunan flyover untuk mengurai kemacetan di Brebes molor. Dari empat flyover yang diwacanakan rampung H-10 Lebaran, satu flyover baru bisa digunakan pada H-5 Lebaran.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, satu flyover tersebut berada di Kretek, Paguyan, Brebes. Konstruksi yang tidak sesuai dengan mutu mengharuskan pengerjaannya diulang di beberapa bagian. ”Kita reject karena tidak bagus. Jadi mundur,” ujar Basuki seusai rapat koordinasi angkutan Lebaran, kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan