21 Perusaahan Dapat Best e-Mark

jabarekspres.com, BANDUNG – Sedikitnya Dua puluh satu perusahaan skala Multi Nasional mendapat penghargaan Best Electronic marketing (e-Mark) dari Telkom University. Rektor Profesor Mochamad Ashari e-Mark menyebutkan e-Mark merupakan bisnis revolusioner era digital saat ini, transformasi keuangan begitu cepat dengan hadirnya teknologi informasi membuat alur bisnis dunia bergeser haluan.

Ashari mengungkapkan transaksi financial technology (Fintech) hari ini masuk ke dalam kehidupan sehari-hari, memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi cashless. “Transformasi financial telah sampai pada tahapan penetratif, kita tidak dapat menunda, generasi Cashless harus disambut dengan inovasi technologi mumpuni, dan perusahaan (penerima penghargaan best e-mark) telah menjangkau itu semua dengan sangat baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Profesor menjelaskan program ini merupakan penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan terpilih dalam hal pemanfaatan dan pengelolaan sistem atau aplikasi Information and Communications Technology (ICT) di bidang marketing dan penjualan. ”Melalui ajang ini, diharapkan mampu menjaring perusahaan-perusahaan pilihan yang berhasil meningkatkan kinerja bisnis berkat pengelolaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat, cerdas dan efisien di bidang marketing dan sales” katanya.

”Berbicara mengenai Fintech tidak lepas dari kemudahan pembayaran yang perlu diperhatikan saat ini. Sebagai contoh yang baru saja di implementasikan adalah Gerbang Toll Otomatis (GTO), tidak lagi menggunakan uang cash. Kita sedang menuju cashless society“, lanjutnya.

Komisioner PT. Adhi Karya Tbk, Bobby Nazief menyebutkan korporasi dan universitas seyogyanya bersinergi tanpa batas. Dia pun menyontohkan Telkom University, miliki ruang inkubasi yang support (Bandung Technoplex). ”Perkembangan financial technology tentunya perlu diimbangi oleh SDM berkualitas. Telkom University dengan Bandung Technoplex nya saya yakin bisa berkontribusi untuk mencetak 1000 start up company di bidang fintech”, tegasnya.

Turut memberikan statemen Director Digital and Strategic Portfolio Telkom Indonesia, David Bangun sependapat dengan Nazief menurutnya kualitas SDM penting untuk mampu bersaing dengan pemain asing. “Fenomena digital ekonomi di indonesia itu tumbuh secara tinggi dan besar. Tapi dihantui juga oleh pemain asing yang bisa secara langsung menguasai bisnis tersebut. Apa yang perlu kita lakukan? Di Telkom, kita punya program bernama Indonesia Digital Community (Indigo). ” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan