jabarekspres.com, BANDUNG –Mungkin hari bahagia bagi kehidupan setiap manusia adalah ketika telah mencapai tujuan dalam hidupnya. Yaitu, bertemunya jodoh dalam satu ikatan pernikahan.
Tak terkecuali 14 pasangan pengantin defabel. Meskipun mereka dinikahkan secara masal, aura kebahafian nampak jelas dari undangan pejabat yang turut sebagai saksi dalam acara pernikahan masal penyandang disabilitas ini.
Bahkan, isak tangis bahagia, mewarnai prosesi sakral nan suci yang bdilangsungkan di halaman belakang Gedung Sate, kemarin (17/5)
Didaulat sebagai saksi pernikahan Wakil Gubernur Jawa Barat beserta istri yang turut mendampingi berpesan, sesuai dengan tujuannya menikah adalah bagian dari ibadah. Sebab, dengan menikah manusia telah melewati separu dalam hidupnya.
“Jadi banyak kan orang yang bilang dengan mengucapkan selamat menempuh hidup baru,”jelas Deddy Mizwar seraya memberikan nasihat bagi seluruh peserta pernikahan masal itu.
Dirinya menilai, menikah adalah hak setiap manusia, dengan menikah berarti Allah sudah menakdirkan jodohnya untuk hidup bersama sampai akhir khayatnya. Untuk itu, dengan mengarungi biduk rumah tangga harus betul- betul dijaga keharmonisannya.
“Binalah keluarga kalian dengan berlandaskan agama, didiklah anak-anak kalian nanti agar menjadi generasi yang taat pada agama,”ucap Deddy dalam nasehatnya.
Deddy memuji, dalam kegiatan Ini merupakan bentuk aksi sosial yang sangat luar biasa. Sebab, dalam sejarah baru kali ini dirinya menjadi saksi pernikahan dalam jumlah terbanyak. Terlebih, mereka dari kalangan penyandang keterbatasan fisik.
“Kaum dhuafa menikah itu biasa kan tapi kalau ini kaum difabel jadi belum pernah ada sebelumnya sebanyak ini,” ujar Deddy.
Dirinya berpesan, kepada semua masyarakat agar selalu memberikan bantuan dengan pemenuhan hak-hak kaum difabel. Apalgi hak setiap warga negara memiliki persamaan.
Selain itu, para penyandang disabilitas di Jawa Barat kini telah memiliki banyak keterampilan dan telah mampu melakukan kemandirian ekonomi.
”Sekarang ini pemberdayaannya juga dibutuhkan, kita lihat mereka punya keterampilan untuk kemandirian ekonomi,” tutur Deddy.