Usul Kuli Bangunan Masuk CPNS

bandungekspres.co.id, PURWAKARTA – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku gemas melihat formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya. Sebab, pegawai yang dikenal dengan sebutan PNS ini hanya bekerja pada tatanan administratif semata.

Menurut Dedi, seharusnya PNS memiliki peran yang dominan dalam percepatan pembangunan. Bupati yang akrab disapa Kang Dedi ini menilai, seharusnya ada reformasi kepegawaian dengan pendekatan tugas pokok dan fungsi yang lebih diarahkan pada pelaksanaan teknis pekerjaan, bukan administrasi.

”Kalau pembangunan mau cepat, para tukang bangunan harus menjadi ASN, tukang aduk dan tukang cor juga. Semua pelaksanaan proyek pemerintah dapat dikerjakan oleh mereka dengan peran serta masyarakat secara gotong royong,” kata Dedi ditemui di rumah dinasnya, kemairn (26/7).

Dedi mengusulkan, proyek pemerintah yang tidak membutuhkan teknologi yang rumit dapat dilaksanakan tanpa melalui proses lelang. Selama ini, tahapan lelang proyek harus memenuhi syarat dan ketentuan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa yang telah diubah menjadi Perpres Nomor 4 Tahun 2015.

”Membuat jalan kabupaten pun kan harus melalui Perpres itu terlebih dahulu. Ini menjadi hambatan tersendiri bagi kami di daerah. Seharusnya kan untuk membangun jalan hot mix atau beton kan bisa gotong royong saja oleh masyarakat dan ASN ahli bangunan,” kata Dedi menambahkan.

Jenjang waktu dan proses yang lama pun turut dikeluhkan oleh Dedi, mulai dari Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), baru kemudian Pembahasan Anggaran dan Belanja Daerah dengan DPRD. Proses panjang itu harus dilanjutkan dengan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), penetapan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), setelah itu baru dibentuk panitia lelang belum lagi jasa konsultan ikut memperpanjang proses itu.

”Masuk lelang tapi gagal lelang, tidak ada pemenang. Padahal mau bikin jalan beton. Mau bikin gedung sekolah tapi prosesnya sangat panjang. Kalau memakai prinsip gotong royong, hari ini perencanaan kan besok sudah bisa dilaksanakan,” ujar Dedi kembali.

Bupati yang tidak memiliki pakaian dinas ini, mengaku sangat ingin memangkas birokrasi yang panjang demi kesuksesan pembangunan. Soal pertanggungjawaban anggaran, ia mengatakan Inspektorat dan Badan Pengawas Keuangan masih efektif untuk melakukan audit secara objektif terhadap proyek-proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan