UNESCO Nilai Ridwan Kamil Wali Kota Inovatif

bandungekspres.co.id – BADAN PBB yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan atau UNESCO menilai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai wali kota inovatif. Terlihat dari pendekatan dan program yang dipunya dalam membangun kota. Tidak kalah penting adalah kemauan memberi contoh kepada warganya dalam mengatasi problem kota.

worldcultureforumbali’’Pak Ridwan Kamil sangat inovatif,’’ kata Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta, Shahbaz Khan kepada wartawan usai simposium.

Shahbaz mengambil contoh pada program festival seni di kampung. Emil membawa festival atau berkesenian tidak selalu dilakukan di tempat-tempat bagus. Melainkan, bisa dibawa ke kampung dan gang-gang. Sedangkan memberi keteladanan adalah tentang aktivitas Emil yang aktif mengampanyekan naik sepeda. Dengan cara naik sepeda sendiri ke kantornya selama tiga tahun terakhir. Upaya itu dilakukan menyikapi problem kemacetan kota. ’’Bandung membuat progress yang baik tentang itu (inovasi dan keteladanan wali kota),’’ terang dia.

Belum lagi, kata pria berdarah Pakistan ini, dalam program Urban Farming. Bertujuan memberikan pemahaman kepada warga Kota Bandung untuk tidak selalu menjadi konsumen, tapi produsen. Artinya, penduduk pun bisa memproduksi berbagai kebutuhan di bidang pertanian. Lalu, meski Bandung bukan world heritage, namun kotanya dikelola dengan baik. ’’Pak Ridwan Kamil melakukan harmoni di Bandung, kami melakukan harmoni di dunia,’’ papar dia.

Penilaian lain datang dari Nyoman Nuarta, maestro seni ukir Indonesia yang menilai Kota Bandung kini lebih indah. Meski disadari untuk melakukan banyak perubahan di Bandung memerlukan waktu dan kesabaran. Dengan banyaknya seniman muda di Bandung, dirinya berharap dapat semakin diberi ruang. ’’Saya bicara estetika. Kota Bandung lebih indah,’’ ucap dia.

Nuarta mengaku kerasan tinggal di Bandung. Sebab, orang sunda lebih ramah. Mudah bergaul dan respect. Karena itu, meski lahir dan sampai remaja di Bali, membuat dirinya tidak ingin pulang ke Bali. ’’Saya ini kan orang perbatasan. Bali ngga, Bandung juga ngga. Indonesia bisa di mana saja,’’ ucap dia.

Sedangkan Arief Aziz, direktur Change.org Indonesia melihat kondisi saat ini, membuat dirinya semakin menyukai Kota Bandung. ’’Saya sangat menyintai Bandung. Saya juga ingin tinggal di sana,’’ ungkap dia. (hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan