Ultah Jokowi Tidak Istimewa

BAGI banyak orang, hari ulang tahun (ultah) dianggap sebagai momen spesial. Ada yang merayakannya dengan hura-hura. Ada pula yang memilih merenung karena merasa usia makin bertambah. Namun, tidak demikian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berultah ke-55 pada 21 Juni lalu. Jokowi terkesan menganggap 21 Juni lalu sebatas hari Selasa.

Hal itu tampak saat presiden melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah kawasan di Jabodetabek dan Jawa Barat pada hari ultahnya. Berkeliling sejak pagi, tiba di istana menjelang petang, dan menghadiri peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara malamnya.

Saat diberi ucapan selamat oleh awak media di sela kunkernya, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut justru bertanya balik. ”Siapa yang ulang tahun?” tanya dia seraya tersenyum, kemudian melanjutkan kunjungan.

Hingga acara Nuzulul Quran berakhir pukul 21.00, tidak ada tanda-tanda perayaan ultah. Hanya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang tampak secara terbuka di podium mengucapkan selamat saat memberikan sambutan.

Meskipun demikian, hal berbeda tetap tampak di istana. Karangan bunga ucapan selamat bertubi-tubi datang dari masyarakat, pengusaha, hingga politikus. Mulai yang mengirim bunga anggrek dalam pot hingga karangan bunga berukuran besar lengkap dengan tulisannya.

Pun demikian halnya di dunia maya. Ucapan selamat dan doa terus bermunculan selama seharian penuh. Bahkan di hari berikutnya. Tagar #HBDJokowi55 sempat menjadi trending topic di Twitter. Netizen pun ramai-ramai me-mention Jokowi dengan ucapan selamat ultah. (byu/c9/agm/rie)

Tinggalkan Balasan