Tumbuhkan Karakter Anak dengan Cinta

bandungekspres.co.id, CIANJUR – Ribuan guru dari  Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI), Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) dan Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) se-Kabupaten Cianjur, tumplek di Gedung Assakinah, kemarin (9/8). Mereka sangat antusias mengikuti Parents Gathering Netty Heryawan bersama Kak Seto.

Perhelatan bertema ”Mendidik Anak dengan Cinta”  tersebut dibuka Bupati Cianjur H Irvan Rivano Muchtar dan istrinya Hj Ratu Elisye.

Bupati Cianjur H Irvan Rivano Muchtar mengaku, mengapresiasi Cianjur Ekspres dalam perhelatan yang rutin digelar di berbagai daerah di Jawa Barat bersama Jabar Ekspres tersebut.

Setelah memberikan sambutan, sebagai pelaksana kegiatan sempat memberikan piagam penghargaan kepada Bupati Cianjur H Irvan Rivano Muchtar, Ketua Lembaga Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Permberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Hj Netty Prasetyani Heryawan, sebagai tokoh-tokoh yang dianggap peduli terhadap pendidikan anak-anak.

LAGU KEBANGSAAN: Ribuan peserta Parents Gathering with Kak Seto dan Ibu Netty menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemarin (9/9).
LAGU KEBANGSAAN: Ribuan peserta Parents Gathering with Kak Seto dan Ibu Netty menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemarin (9/9).

”Kepada mereka kita akan menitipkan masa depan bangsa. Untuk itu mendidik anak dengan kasih sayang dan cinta perlu dilakukan,” terang Ketua P2TP2A Provinsi Jawa Barat Hj Netty Prasetyani Heryawan saat memberikan materi seminar.

Netty mengajak para peserta yang didominasi perempuan tersebut berkomitmen untuk membina generasi muda. Dia mengganggap bahwa anak adalah masa depan.

Netty menjelaskan, mendidik anak harus dipelajari, dan tidak bisa mendadak. Dia mengklasifikasikan tiga jenis orangtua, yakni orangtua nyasar, orangtua bayar dan orangtua sadar.

”Orangtua nyasar, yaitu yang kebetulan dijodohkan. Tidak sengaja dan kecelakaan. Mereka tidak mau belajar dan bertanggung jawab. Ini bisa menjadikan anaknya sebagai objek kekerasan,” paparnya.

Orangtua bayar, kata dia, merupakan orangtua yang melibatkan pihak ketiga untuk membina karakter dan akhlak anaknya. Orangtua yang mengandalkan sekolah, les dan pengajian tanpa turut serta membinanya di rumah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan