TRC Akan Sigap Hadapi Bencana

bandungekspres.co.id, LEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mempersiapkan tim reaksi cepat (TRC) dalam menghadapi potensi bencana alam di KBB.

Bupati Bandung Barat, Abubakar, TRC diperlukan mengingat sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan. Sehingga, kata dia, harus ada berbagai upaya preventif untuk mencegah dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan kerugian materil serta non materil akibat bencana alam.

”Pemantapan TRC ini merupakan salah satu upaya preventif agar seluruh unsur terkait bisa bergerak lebih cepat sesuai peran dan kapasitasnya, manakala terjadi bencana yang melanda di sekitar Kabupaten Bandung Barat,” kata Abu Bakar saat TRC BPBD Kabupaten Bandung Barat di Lembang, kemarin (14/12).

”Dengan demikian, tujuan dan harapan meminimalisir jatuhnya korban jiwa ketika terjadi bencana bisa terwujud dengan pergerakan reaksi cepat dari seluruh unsur yang terlibat,” tambahnya.

Abubakar juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terkait beredarnya pemberitaan mengenai patahan sesar Lembang yang melintas di sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat dan berpotensi menimbulkan gempa bumi yang cukup besar. Karena menurutnya, sejak ribuan tahun lalu, patahan tersebut sudah terbentang di kawasan tersebut. Sehingga menurut pandangan dia, bukanlah merupakan hal baru bagi masyarakat dan ahli geologi di Jawa Barat.  ”Namun, bukan berarti kita tidak mempedulikan keberadaan sesar Lembang ini. Hanya saja, kita tidak boleh terlena dan selalu waspada bahwa bencana bisa terjadi kapan saja tanpa kita duga,” terangnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat, Diki Maulana menambahkan, TRC BPBD KBB merupakan sebuah tim yang dibentuk untuk melaksanakan kaji cepat bencana dan dampak bencana pada saat tanggap darurat. Kegiatan tersebut, meliputi penilaian kebutuhan (needs assesment), penilaian kerusakkan dan kerugian (damage and losses assesment) serta memberikan dukungan pendampingan dalam penanganan darurat bencana.

”Termasuk untuk menentukan jumlah dan jenis bantuan yang diperlukan dalam upaya penyelamatan korban bencana meliputi SAR, bantuan medis, penyediaan pangan, penyiapan penampungan sementara, penyediaan air bersih dan sanitasi,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan