Terserang Stroke, Tetap Gigih Mengajar

Para guru yang malas mengajar, sebaiknya belajar kepada Heru Ramayanto soal bagaimana mengabdi dengan ikhlas. Sebab, di saat menderita stroke dan harus cuci darah seminggu dua kali, guru olahraga tersebut tetap gigih mengajar demi melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidik.

AGUS PANTHER, Kuningan

Menggunakan kursi roda, Heru berada di antara para siswanya ketika jam pelajaran olahraga. Suaranya tetap lantang dan tegas memberikan instruksi kepada anak didiknya yang tengah bermain basket.

Heru yang setahun ke depan akan pensiun itu memilih menjalankan tugasnya dengan penuh semangat kendati dari atas kursi roda. Setiap pagi, dia diantar anak bungsungnya naik angkot dari rumahnya di Pabuaran, Kabupaten Cirebon menuju SMAN 1 Ciawigebang, Kabupaten Kuningan.

Bapak empat ini sudah puluhan tahun mengajar di sekolah tersebut. Bahkan sejak pertama kali diangkat sebagai guru PNS, dia mengajar di sekolah tersebut, dan tak pernah pindah sekolah. Totalitas dan loyalitasnya dalam mengajar tak diragukan lagi. Heru juga tak pernah telat datang ke sekolah, meski rumahnya cukup jauh.

Heru mengatakan jika dirinya tetap mengajar meski sakit karena tidak enak dan malu kalau hanya menerima gaji tanpa mengajar. Karena itu, dia selalu datang ke sekolah untuk menunaikan tugasnya sebagai pendidik. “Saya memiliki kontrak pekerjaan sebagai PNS yakni sampai usia 60 tahun. Itu berarti Agustus tahun depan saya baru pensiun. Sebelum pensiun, saya harus menjalankan tugas apapun yang terjadi dengan kondisi tubuh saya. Kalau saya tidak mengajar berarti saya melalaikan tugas. Saya tidak ingin dicap hanya menerima uang tanpa melaksanakan tugas yang menjadi kewajiban saya,” papar Heru dengan suara keras.

Selama belum pensiun dan masih bisa datang ke sekolah, termasuk harus menggunakan kursi roda, tugasnya akan tetap dijalani. Dia tidak mau menjadi guru yang tidak bertugas tapi tetap menerima gaji negara.

”Selain saya, mungkin ada guru yang kondisinya sakit, namun tetap mengajar. Bukan karena saya tidak ingin istirahat di rumah, tapi beban dan tanggung jawab yang saya pikul sangat berat sebagai seorang PNS. Kalau tidak mengajar dan diam saja di rumah, malah nanti tambah sakit. Jadi, saya terus gerakan badan ini agar tidak tambah sakit,” katanya.

Tinggalkan Balasan