Terlibat Jaringan Teroris di Bekasi , Satu Keluarga Diringkus Densus 88

bandungekspres.co.id, TASIKMALAYA – Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu keluarga terdiri dari suami-istri inisial HG, 39, dan TS, 37, serta anaknya AA, 11, di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin (15/12) pukul 04.30. Mereka diduga terlibat kasus terorisme. Polisi meringkus ketiganya dari rumah kontrakan di Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang.

Ketiganya pun sempat diamankan di Mapolresta Tasikmalaya sebelum dibawa ke Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok untuk menjalani proses pemeriksaan. Ada kejadian yang menarik ketika sesaat sebelum TS dan HG meninggalkan Mapolresta Tasikmalaya. Tepat di hadapan para wartawan, TS dengan pakaian serba hitam dan bercadar sempat berhenti sejenak.

Wanita itu pun mengancungkan jari telunjuknya ke atas sembari melantangkan kalimat takbir sebanyak tiga kali. ”Sebentar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,” seru TS.

Setelah menjalani pemeriksaan di Polresta Tasikmalaya, dari tiga terduga teroris yang diamankan hanya TS yang dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua Depok. Sedangkan HG  dan anaknya AA dikembalikan ke keluarga.

”Pemeriksaan dilakukan secara tertutup selama 6 jam, tadi dua diantaranya yakni HG dan anaknya dikembalikan kepada keluarga,” papar Kapolres Tasikmalaya AKBP Arif Fajarudin.

HG dan Anaknya AA  dikembalikam ke keluarga karena tidak terbukti terlibat dalam tindak terorisme. Sedangkan TS dibawa ke Mako Brimob untuk pemeriksaan lebih lanjut karena diduga terlibat jaringan teroris Bekasi yang hendak melakukan aksi teror di Jakarta.

”Kalau HG dan AA itu tidak terbukti terlibat. Kalau TS dibawa ke Mako Brimob untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Arif.

Keluarga itu ditangkap lantaran diduga terlibat dalam jaringan teroris DYN, ANS, dan AS di Bekasi yang pada Minggu (11/12) telah ditangkap. Ketiganya karena adanya indikasi aksi pengeboman di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kapolsek Indihiang, Kompol Tri Sumarsono mengatakan, terduga bukan warga asli Indihiang, melainkan pendatang. Mereka bekerja sebagai tukang bekam dan penjual obat herbal.

Seusai penangkapan, tim Gegana Polda Jabar menyisir rumah kontrakan terduga teroris untuk mencari barang bukti. Pencarian ini dilakukan hingga ke bagian atap rumah. ”Saat ini masih dilakukan penyisiran oleh tim Gegana Polda Jabar,” pungkas Tri

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan