Terjatuh, Arya Batal Sekolah

bandungekspres.co.id, KARAWANG – Arya Permana, 10, penderita obesitas ekstrim batal kembali ke sekolah. Belum juga pelajar dimulai dia sudah minta pulang.

arya 5 -Penyebabnya bukan karena Arya tak betah di sekolah. Namun, Arya sempat terpeleset hingga terjatuh. Bocah terberat kedua di dunia itu terpeleset ketika hendak ikut upacara bendera, Senin (18/7) pagi, di SDN I Cipurwasari, Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru.

Penyebabnya, rumput yang berembun di pinggiran lapangan sekolah yang dilintasi Arya dalam kondisi licin. Saat berjalan memasuki lapangan upacara, siswa kelas IV itu terjatuh dan mengeluarkan suara cukup keras, hingga mengagetkan seluruh siswa yang sudah berbaris lebih dulu.

Arya pun menangis, dengan posisi terduduk di pinggir lapangan upacara di tengah rumput berembun dan lumpur tipis. Kedua orangtuanya langsung membantu Arya yang kesulitan berdiri. ”Embung sakola, hayang balik (tidak mau sekolah, pengen pulang, Red),” ujar Arya sambil menangis.

Selama kurang lebih tiga menit, Arya pun meringis kesakitan. Hal itu sontak menjadi perhatian seluruh siswa dan guru yang tengah bersiap melaksanakan upacara, sehingga terpaksa ditunda terlebih dahulu. Selain karena terjatuh, Arya pun menjadi perhatian seluruh sekolah karena tidak menggunakan seragam.

Setelah dibantu oleh orang tua dan para guru, Arya akhirnya bisa berdiri dan berjalan. Seorang kawannya menyemangatinya dengan memberikan air minum kemasan. Sambil menangis, Arya meninggalkan sekolah untuk pulang ke rumahnya, dia diapit oleh ibu dan ayahnya.

Insiden itu disesalkan oleh Mustopa, Kepala SDN I Cipurwasari. Saat memberikan pidato kepada para siswa. Dia berkomitmen untuk membenahi lapangan sekolah yang licin. ”Semalam memang hujan, sehingga sebagian lapangan becek dan licin. Supaya insiden serupa tidak terulang. Tahun ini lapangan akan saya plur semua,” kata dia.

Dia menyatakan, sekolah akan tetap memberikan pendidikan bagi Arya dengan sistem home schooling. Seorang guru pembimbing akan dikirim mengajar Arya di rumahnya. ”Waktu belajar akan sangat kondisional, tergantung mood anak tersebut,” kata Mustopa.

Sementara itu, Ade Somantri, ayah kandung Arya juga menyayangkan insiden tersebut. Namun dia yakin, peristiwa itu tidak membuat keinginan anaknya untuk sekolah padam. ”Saya yakin mau sekolah lagi. Pasti akan saya bujuk untuk tetap mau sekolah,” kata Ade, saat ditemui di rumahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan