Teliti Longsor di Curug Kembar

bandungekspres.co.id, SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi, telah menurunkan sejumlah dinas teknis untuk meninjau lokasi bencana pergerakan lahan dan bangunan rumah warga di Desa Cimenteng dan Desa Nagrak Jaya, Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi.

Tim yang diturunkan terdiri atas Badan Meteorologi Klimitiologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Tatarungan, Pemukiman dan Kebersihan (Tarkimsih) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Pembentukkan tim ini untuk mengetahui seberapa jauh kondisi  bencana. Sekaligus  menentukan langkah-langkah dalam melakukan penanganan bencana pergerakan tanah di dua lokasi tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Soamenteri mengungkapkan, telah melakukan pembahasan mengenai pengananan bencana pergerakan tanah di Kecamatan Curug Kembar, Senin (25/7). Kemudian tim yang telah dibentuk Selasa (26/7) itu sudah diterjunkan ke lokasi bencana.

”Untuk sementara ini, kami belum memperoleh lanjutan dari setiap unsur terkait tersebut tentang langkah apa yang dilakukan nanti dalam penanganan bencana pergerakan tanah tersebut,” katanya.

Dia mengaku, telah meminta BMKG agar sama-sama dengan tim Pemkab Sukabumi untuk melakukan kajian di lapangan. ”Mudah-mudahan dalam waktu cepat ini hasil penelitian BMKG bisa segera diterima Pemkab Sukabumi. Dengan begitu kami bisa mengambil langkah lanjutan untuk penanganan bencana nanti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sukabumi Drs Andi Kusnadi, telah meminta ratusan pengungsi agar tetap bertahan ditempat pengungsian masing-masing. Ini dilakukan agar mencegah hal-hal tak diinginkan.

”Kalau warga memaksakan mendekati atau sampai mencoba-coba menempati rumahnya kembali, maka tentunya sangat berisiko tinggi, apalagi sampai sekarang aktivitas gerusan tanah longsoran masih terus meningkat,” paparnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur rencananya akan melakukan pelatihan tanggap kebencanaan untuk siswa sekolah dasar. Hal itu dilakukan guna mengurangi resiko korban anak di bawah umur saat terjadi bencana alam.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengatakan, Cianjur merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang rawan terjadi bencana. Bahkan kini pihaknya tengah ‎menangani pergerakan tanah di Kampung Ciherang Desa Sukasirna Campaka Mulya yang mengakibatkan 24 rumah rusak berat dan 16 rumah rusak ringan.

Tinggalkan Balasan