Tekankan Kualitas Prajurit, HUT Korpashkas Digelar Sederhana

bandungekspres.co.id, MARGAHAYU – Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpashkas) merayakan hari jadi ke-69 dengan sederhana. Tidak seperti biasanya yang dimeriahkan berbagai atraksi para prajurit Pashkas dan memperlihatkan alat utama sistem senjata (Alutsista), HUT Korpaskgas hanya upacara di Lapangan Korppashkas, kawasan Lanud Sulaiman, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, kemarin (17/10).

Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU, Marsekal Muda TNI Adrian Wattimena mengatakan, di hari Ulang Tahun Korpspashkas yang ke-69 ini, pihaknya mengevaluasi organisasi Korpspashkas yang berdiri selama 69 tahun ini. Baik organisasi, alutsistanya, pengawakan sumber daya manusia. Namun, kata dia, yang terpenting yaitu, jati diri sebagai prajurit TNI, prajurit nasional, prajurit pejuang, dari pembangunan suatu angkatan atau satuan tempur TNI.

”Apa artinya persenjataan kita modern tetapi sumber manusianya tidak memiliki jiwa korsa, jiwa juang yang tinggi. Untuk itu, kita mengevaluasi melalui keggiatan-kegiatan yang dilaksanakn secara menyeluruh dari Aceh sampai Papua,” kata Adrian.

Adrian mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk membina silaturahmi dengan para purnawirawan. Sebab, di usia 69 tahun ini, menurutnya, sudah menghasilkan banyak prajurit dan banyak purnawirawan. Dan purnawirawan itu pun perlu di bina, baik dirinya dan maupun keluarganya.

”Oleh karena itu, pelaksanaannya di semua daerah, di satuan-satuan kita, yang tergelar di seluruh Indonesia, akan melaksanakan kegiatan-kegiatan social. Tidak ada kegiatan-kegiatan yang berunjuk kekuatan. Jadi ulang tahun kali ini, kita introfeksi, bagai mana kita meningkatkan profesionalisme Pashkas ke depan. Itu paling penting di hari ulang tahun ini,” ungkapnya.

Menurut Adrian, Korpaskhas terus mendapat dukungan dari Pimpinan TNI AU berupa alutsista dan alat komunikasi, disesuaikan dengan tingkat ancaman dan gangguan keamanan serta kedaulatan NKRI. Korpaskhas juga menyelenggarakan latihan di Pulau Natuna yang diikuti seluruh prajuritnya.

”Sebagai satuan yang dirancang untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dan bersifat strategis, kami dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme prajuritnya dalam menghadapi setiap kemungkinan timbulnya gangguan dan ancaman yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Selain itu, Adrian pun menjelaskan, di era globalisasi ini, prajurit diinstruksikan untuk memanfaatkan media sosial dan media massa dengan baik, di antaranya secara selektif mencerna setiap informasi yang didapat. Kini, katanya, miliaran manusia tidak dapat terlepas dari interaksi dengan media massa dan media sosial. Oleh sebab itu, kekuatan inilah yang menjadikan media sebagai saluran yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan mendorong perubahan sosial, budaya, perilaku, bahkan ideologi bangsa.

Tinggalkan Balasan