Targetkan 5 Ribu Pelanggan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bandung Barat menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat. PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) saat ini melakukan sejumlah inovasi untuk pelayanan air bersih.

Saat ini, tengah menghadirkan kemasan air mineral botol dan galon dengan brand CERMAT.  Brand tersebut sebagai visi dari Bandung Barat. Direktur PT PMgS Edi Mukhlas menyatakan, sejumlah inovasi ini dilakukan guna meningkatan PAD.

Dari inovasi tersebut, diperkirakan laba bersih mencapai Rp 800 juta, sehingga PAD yang masuk bisa mencapai Rp400 juta. ”Perhitungan saat ini PAD itu 45 % dari laba bersih. Kita akan terus meningkatkan setiap tahunnya,” ujarnya.

Untuk air kemasan, lanjut dia, pihaknya berharap  mampu bersaing dengan air minum kemasan lainnya. Khususnya dengan minuman kemasan yang saat ini beredar Bandung Barat. ”Kita akan mencoba memasarkan dulu di lingkungan pemerintah dam wilayah Bandung Barat lainnya,” ungkapnya.

Kalau sudah bagus penjualan di wilayah sendiri, pihaknya berencana akan melakukan pemasaran ke wilayah lainnya. Selain air kemasan, sebut dia, Pemkab Bandung Barat menargetkan 5.000  pelanggan untuk pelayanan air bersih.

Tercatat saat ini yang baru mencapai 2.000 pelanggan. Hal ini didasarkan pada banyaknya jumlah mata air di Bandung Barat. Mata air yang ada saat ini, baru berasal dari Cibanteng di Kecamatan Cikalongwetan yang akan disambungkan ke wilayah Padalarang, Ngamprah dan Batujajar. Dibantu mata air dari Ganjarsari Kecamatan Cikalongwetan serta mata air dari Sungai Cijanggel di Kecamatan Cisarua.

Lebih jauh, BUMD ini mampu melewati masa kritis yang puncaknya di tahun 2013 lalu. Sehingga di tahun 2014 dan 2015 BUMD terus berkembang salah satunya di tahun ini mengembangkan bisnis air minum kemasan. ”Pemerintah menargetkan penyertaan modal untuk BUMD ini sebesar Rp35 miliar,” paparnya.

Namun, sampai 2015 kami baru menyertakan modal sebesar Rp22 miliar. Dan di tahun ini kami akan menyertakan modal kembali sebesar Rp5 miliar. ”Jadi, totalnya hingga tahun ini baru mencapai Rp27 miliar,” pungkasnya. (drx/nit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan