Tambah Bek Asing, Kebobolan 16 Gol Jadi Alasan Djanur

bandungekspres.co.id, PELATIH Persib Bandung Djadjang Nurdjaman memang tak mengatakan secara langsung alasan utamanya merekrut pemain bertahan asing. Namun, dugaan mengerucut pada tingginya tingkat kebobolan gawang Maung Bandung.

Seperti diberitakan sebelumnya Djanur -sapaan Djadjang, berencana menambah satu pemain asing dari asia untuk posisi lini belakang. Disebutlah nama pemain asal Australia, Diogo Alexandre Alves Ferreira.

Dia beralasan, merekrut dia untuk mengantisipasi absennya Purwaka Yudhi. Sebelumnya, Purwaka mengalami cedera di bagian kaki kananya. Dokter tim Persib mengatakan pemulihan cedera mantan pemain Arema Cronus itu butuh waktu lama.

Di luar itu, Djanur juga tentunya ingin memperbaiki tingginya tingkat kebobolan ke gawang Persib yang jumlahnya sama dengan angka memasukan yakni 16 gol. Lini pertahanan jadi fokus dia selain sektor depan. Kedua sektor itu memang menjadi pekerjaan rumah Djanur di jeda turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 nanti.

Saat ini, Persib sudah memiliki tujuh pemain bertahan, selain Purwaka, yakni Vladimir Vujovic, Rudolf Yanto Basna, Hermawan, Tony Sucipto, Dias Angga dan Jajang Sukmara, bahkan M Agung Pribadi yang bisa ditempatkan sebagai bek sayap.

Sedangkan dilini depan, Djanur juga bisa memanfaatkan Sergio van Dijk, Tantan, Samsul Arif, Zulham Malik Zamrun, Rudiyana, dan Yandi Sofyan.

”Yang pastinya ada dua pemain yang direkrut, belakang dan stiker. Pemain ini kita siapkan untuk putaran kedua, jadi deadline sampai tutup pendaftaran. Kalau dapat daftarkan, kalau gak dapat jalan dengan yang ada. Artinya kalau gak sesuai ekspetasi ya sudah gak akan dipaksakan,” ujarnya.

Dikarenakan Ferreira menggunakan paspor Australia, maka Djanur pun bisa memanfaatkan satu jatah dari Asia. Sementara satu slot asing terakhir akan dipakainya guna mencari seorang striker. ”Saya mengantisipasi dari lamanya istirahat pemain belakang, kebetulan ada slot Asia masih bisa pakai,” jelasnya.

Sebetulnya, Ferreira adalah seorang gelandang bertahan, namun justru posisi itulah yang lebih disukai oleh Djanur untuk dijadikan sebagai centre back. Ketika dibutuhkan, dia juga bisa menggunakannya menjadi defensife midfielder.

”Kemampuan sangat komplit karena biasa main di DM (defensife midfielder), jadi bisa saya pakai untuk beberapa posisi,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan