Status Tanggap Darurat Cikatomas Diperpanjang

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Status tanggap darurat bencana diperpanjang hingga 21 hari terhadap pergerakan tanah Desa Cipatat, Bandung Barat. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Dicky Maulana kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (2/12).

Menurut Dicky, keputusan perpanjangan status tanggap darurat diambil lantaran pertimbangan situasi lapangan dan prakiraan cuaca. Sehingga para pengungsi masih tetap di area pengungsian untuk memberikan rasa aman.

”Kita ingin memberikan rasa aman kepada pengungsi. Oleh karenannya status tanggap darurat diperpanjang. Apalagi, hasil Badan Geologi menunjukan bahwa area bencana tersebut harus direlokasi,” ungkapnya.

‪Diungkapkan dia, fokus penanganan selama perpanjangan tanggap darurat adalah membangun hunian sementara (huntara) bagi warga dua kampung tersebut. ‪Pada Rabu (30/11) lalu, kata Dicky, pihaknya telah rapat dengan aparat desa, tokoh masyarakat, BPD Citatah dan perwakilan warga Kampung Cikatomas untuk penentuan lokasi huntara.

Untuk Kampung Cikatomas, huntara akan dibangun di tanah carik desa. Lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga, tapi untuk Kampung Balekambang ada keberatan dari warga. Sebab, lokasi tanah cariknya berada jauh dari pemukiman, jadi masyarakat masih ingin mencari lokasi lain.

Lebih jauh, saat ini pihaknya tengah menyusun proposal pengajuan bantuan pembangunan huntara kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga, pembangunan huntara ini dapat dijadikan tempat bagi para pengungsi.

”Kita tengah menyusun dan akan diajukan. Ada 68 unit rumah yang harus dibangun baik di Cikatomas maupun Balekambang,” jelasnya.

Kalau mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak akan cukup. Makanya meminta bantuan ke pusat. ”Mudah-mudahan bisa terwujud dalam waktu dekat,“ terangnya.

Sebelumnya, Badan Geologi menyatakan perkampungan tersebut sudah tak layak di tempati. Sebab, gerakan tanah terus terjadi. Saat ini, kata dia, sekitar 40 keluarga dari Kampung Cikatomas masih mengungsi di GOR Desa Citatah.

”Mereka telah mempati pengungsian sejak 18 November lalu, sehari setelah gerakan tanah menerjang kampung mereka,“ pungkasnya. (drx/nit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan