Sisipi Agama dalam Kurikulum Bela Negara

bandungekspres.co.id– Rencana Kementrian Pertahanan (Kemhan) untuk menerapkan program bela negara di jenjang PAUD dan SD, disambut baik oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Saat ini, Disdik Kota Bandung sedang merangkum pengalaman yang ada tentang bela negara. Menurut Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana, pihaknya lebih menekankan pada nilai-nilai bela negara yang akan dikembangkan.

”Di Kota Bandung bukan hanya bela negera, tetapi kepada berbasis agama, berbudaya sunda, bela negara dan cinta tanah air, serta peduli lingkungan. Hal itu biasa disebut dengan masagi,” kata Elih kepada Bandung Ekspres di Kantornya, Jalan Ahmad Yani, kemarin (10/1).

Disdik Kota Bandung sedang mengindentifikasi di beberapa sekolah yang sudah diterapkan. Nanti ke depannya akan ada pemilihan hal yang wajib atau pilihan. Akan tetapi, akan diberikan ruang kreativitas kepada sekolah bagaimana pengembangannya.

Dia menjelaskan, penerapan bela negara pada jenjang pendidikan tidak bisa disamakan dengan TNI. Pada jenjang TK, peserta didik bisa dibawa jalan-jalan ke markas tentara dan kepolisian. Nantinya dikenalkan tentang tentara dan kepolisian.

”Tentunya anak-anak TK belajar sambil bermain dan mengenali. Tidak bisa anak-anak TK belajar bela negara dengan berlari dan mengangkat senjata,” katanya.

Selebihnya, anak-anak bisa dibawa ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memperlihatkan bahwa Indonesia itu luas. Dia menegaskan, dengan begitu akan tumbuh rasa kesatuan dan persatuan. Konsep dari bela negara itu, menurutnya tentang perkembangan anak. Konten harus menyesuaikan, jangan sampai konten memaksa pada jenjang pendidikan.

”Kami sedang merancangnya. Saat ini yang wajib itu tentang kesundaan. Seperti yang diinginkan oleh Wali Kota Bandung,” terangnya.

Salah satunya tentang pencaksilat, bagaimana pencaksilat diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan di Kota Bandung. Pihaknya sedang mengkontruksi bagian mana yang diajarkan di TK, SD, SMP dan SMA. Hal itu juga akan diterapkan pada hari Jum’at. ”Lebih dari itu akan diserahkan kepada masing-masing sekolah untuk berkreasi,” pungkasnya. (nit/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan