Simfoni Pembentuk Karakter

BANYAK cara untuk membentuk karakter anak-anak. Addie M.S. memilih melakukannya lewat dunia yang digeluti: musik dan orkestra. Di setiap penampilan Twilite Orchestra sejak 18 tahun lalu, selalu ada sesi khusus untuk anak-anak sekolah dasar.

Misalnya, dalam perayaan ulang tahun orkestra yang dipimpin Addie pada 13 Agustus di Aula Simfonia, Jakarta. Akan ada sekitar 1.000 anak SD yang diundang gratis pada H-1 alias 12 Agustus.

Addie bersama orkestranya tidak hanya tampil untuk menghibur mereka, tetapi juga mempersilahkan anak-anak bergabung dan merasakan berada di atas panggung. Misalnya, ada yang menjadi konduktor sepertinya.

Dengan cara demikian, menurut Addie, selain kepercayaan diri, ada beberapa karakter lain yang dapat dipelajari secara tidak sadar. ”Ketika anak-anak tersebut terekspos dengan penampilan simfoni, mereka belajar tentang sinkronisasi dan teamwork,” ujar Addie saat dijumpai beberapa hari lalu di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut sebuah buku psikologi yang pernah dia baca, usia10 tahun pertama merupakan masa paling penting perkembangan karakter. Saat anak diperkenalkan dengan sinkronisasi lagu dan teamwork sejak dini, mereka jadi belajar lebih fokus, teliti, dan dapat bekerja dalam sebuah tim.

Waktu yang dikhususkan untuk anak-anak SD di setiap pertunjukan hanya sekitar 45 menit. Namun, Addie percaya pengalaman langsung tersebut dapat menjadi bekal.

”Sebab, tidak sedikit pula anak-anak yang pernah menjajal pengalaman itu jadi menemukan dunia baru pada musik,” katanya. (glo/c20/ttg/rie)

Tinggalkan Balasan