Sering Sakit dan Tertidur di Kelas, Guru Ragu Berikan Nilai Matematika

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pihak sekolah SMAN 4 Kota Bandung membenarkan kasus tidak naik kelasnya Dvijatma Puspita Rahmani lantaran nilai matematika di rapornya nol. Mereka mengklaim tidak asal memberikan nilai tersebut.

”Memang benar siswi tersebut mendapat nilai nol. Tapi dari empat mata pelajaran tersebut, belum tuntas semua,” kata Kepala sekolah SMAN 4 Kota Bandung Dadang Yani kepada wartawan, kemarin (5/9).

Dia mengatakan, semua SMA termasuk di Kota Bandung mengikuti sistem paket. Dengan begitu, semua pelajar harus memiliki minimal dengan nilai yang baik berdasarkan indikator penilaian.

Dadang memaparkan, sebelumnya pihak sekolah sudah sempat memberikan kesempatan ujian susulan atau remedial. Tapi siswi tersebut tidak datang. Menurut hasil pengamatan wali kelas siswi yang bersangkutan sering sakit karena kondisi tubuhnya lemah dan sering tidur di kelas dan juga jarang masuki kelas.

”Ada yang bilang sakit leukimia dan tidak tinggal dengan orang tuanya. Kata ibunya tubuhnya lemah karena kurang tidur dan susah makan,” jelas Dadang.

Dadang menambahkan, proses tidak naik kelas siswi tersebut sudah ditempuh sesuai aturan. Di balik itu, dia mengklaim, pihak sekolah sudah memberikan perhatian yang lebih dibandingkan dengan siswa-siswi lainnya.

”Nilai yang minim dari siswi tersebut antara lain Kimia, Matematika Wajib, Matematika Peminatan dan Bahasa Indonesia,” urainya.

”Saya tegaskan ketidaknaikan siswi tersebut sesuai dengan prosedur,” sambung Dadang.

Pada kesempatan yang sama Wakasek Kurikulum Yudi Slamet memaparkan, Matematik itu bukan nilai nol. Namun masih kosong karena guru bersangkutan masih memberikan kesempatan.

Nilai matematika, kata dia, semuanya harusnya ada tiga nilai. Tapi dia hanya satu nilai dengan angka 50, kemudian dirata-ratakan hanya menjadi 16,7.  ”Melihat angka tersebut, guru ragu mencantumkan kepada kurikulum dalam kondisi kosong bukan nol. Karena rumusan IT yang muncul angka nol. Tadinya memberi kesempatan untuk melakukan perbaikan pada akhir rapat pleno,” urai Yudi.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menegaskan, segala sesuatu yang terjadi bisa terselesaikan dengan baik-baik. Untuk itu pihaknya akan memfasilitasi kejadian tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan