Selamatkan Pasien Hernia dari Tuntutan Perceraian

Setelah bertahun – tahun mengabdi di RSUD Tulehu, Ambon, dr Agus Harianto SpB akhirnya memilih kerja prodeo. Dokter bedah itu mencurahkan tenaganya untuk pasien di pulau-pulau kecil di Maluku. Berikut catatan wartawan Jawa Pos FERLYNDA PUTRI yang menemuinya di tempat tugas.

—-

DALAM perjalanan dari Bandara Pattimura, Ambon, menuju ke RS Tulehu, pekan kedua Oktober lalu, Agus tidak berhenti mengkhawatirkan kondisi kapal yang biasa membawanya keliling pulau. Dia berharap semua baik-baik saja karena kapal itu akan dipakainya untuk berlayar ke kawasan Maluku Barat Daya.

Saya membayangkan kapal yang dimaksud cukup besar, memiliki beberapa bilik serta ruang kemudi yang canggih. Na­mun, setelah melihat fisiknya, bayangan saya berbanding terbalik. Yang dimaksud Agus sebagai kapal sebenarnya lebih layak disebut perahu kecil yang terbuat dari kayu.

Perahu itu terdiri atas ruang bawah yang digunakan untuk mesin dan dapur serta ruang atas untuk istirahat. Saya tidak menyangka, perahu seperti itulah yang digunakan Agus untuk bertugas.

Perahu tersebut memiliki panjang 12 meter. Di bagian tengah, ruangan untuk istirahat, luasnya 5 x 3 meter dengan tinggi semeter. Boro-boro tempat tidur, untuk meletakkan pantat saja, rasanya tidak nyaman. Hanya ada bilik kecil dari kayu di bagian belakang untuk buang air saat di tengah laut Sementara itu, untuk melindungi dari cipratan air ombak, perahu tersebut dibatasi dinding papan di sisi kanan dan kirinya. Begitu pula untuk melindungi dari air hujan dan sengatan matahari, atapnya ditutupi seng.

”Sebelumnya kapal ini (Agus lebih senang menyebutnya kapal, bukan perahu, Red) tidak ada dindingnya. Jadi, kalau ombak tinggi, kami basah-basahan,” katanya.

Sejak awal menjadi dokter, Agus memang tertarik mengabdi di daerah terpencil. Lulus dari Fakultas Kedokteran Unair, Agus dan dua temannya mendapat tugas menjadi dokter PTT (pegawai tidak tetap) di Maluku. Awalnya, dia mengabdi di daerah Werinama, Seram Bagian Timur (SBT). ”Saya beruntung karena daerah saya masih mudah dijangkau. Sedangkan lokasi dua teman saya lebih jauh, lebih pelosok,” tutur Agus.

Tinggalkan Balasan