Selalu Berani Beri Kepercayaan ke Pemain Muda

Kebangkitan Para Pelatih Urang Awak di Pentas Sepak Bola Nasional

Kemauan untuk belajar dan keberanian menolak pemain titipan menjadi kunci sukses para pelatih asal Sumatera Barat. Mereka juga dipertautkan keberpihakan ke sepak bola menyerang.

SIDIK M. TUALEKA, Jakarta

BEGITU wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit akhir final Piala Jenderal Sudirman, seluruh penghuni bench Mitra Kukar langsung menghambu

Berangkulan dengan pemain di lapangan, berteriak, menari, dan menyapa para suporter di tribun.

Maklum, final menegangkan melawan Semen Padang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam (24/1) baru saja dimenangi. Dan, gelar tersebut juga merupakan yang pertama bagi tim berjuluk Naga Mekes itu di pentas teratas sepak bola nasional. Bahkan satu-satunya yang pernah dimenangi tim asal Kalimantan tersebut.

Jadi, wajar kalau semua larut dalam euforia. Semua, kecuali satu orang: Jafri Sastra. Saat anggota pasukannya berhamburan ke lapangan, pelatih Mitra Kukar itu memilih menghampiri bench Semen Padang.

Di sana dia memeluk erat sosok yang selama 90 menit sebelumnya menjadi musuh dalam perang adu taktik di lapangan: pelatih Semen Padang Nil Maizar. ”Terima kasih, terima kasih,” kata Jafri membalas ucapan selamat dari Nil. Keduanya lantas kembali berpelukan.

Warga Padang, khususnya, dan Sumatera Barat, umumnya, mungkin memang kecewa tim jagoan mereka kalah. Tapi, apa yang terjadi di bench Semen Padang itu bisa jadi konsolasi: dua pelatih urang awak (sebutan untuk orang Minang) berhasil membawa tim masing-masing melaju ke partai puncak.

Keberhasilan yang semakin menegaskan tren kemunculan pelatih-pelatih berkualitas dari provinsi yang beribu kota di Padang tersebut. Padahal, untuk waktu yang sangat lama, setidaknya sampai akhir dekade 2000-an, pelatih dari Padang yang luas dikenal di pentas nasional hanya Suhatman Imam.

Selain Jafri dan Nil, Indra Sjafri juga tak kalah mencuat. Indra sukses membawa tim nasional U-19 menjadi yang terbaik di Piala AFF U-19. Juga, lolos ke putaran final Piala AFC U-19, keduanya pada 2013.

Di bawah ketiganya, dalam tataran pengalaman menangani tim, ada Delfi Adri. Dialah yang mengarsiteki Semen Padang U-21 saat menjuarai Indonesia Super League (ISL) U-21 pada 2014.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan