Saluran Drainase Buruk, Warga Komplain

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Buruknya saluran dranaise di pertigaan Jalan industri menuju kearah Jalan Cibaligo di Kampung Cibodas, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan dikeluhkan warga. Pasalnya,  selain sering mengakibatkan banjir, di wilayah industri tersebut sering terjadi kemacetan.

Menurut Dena, salah seorang warga RW 18 Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, kondisi saluran air yang buruk tersebut sering mengakibatkan genangan air dan sudah berlangsung lebih dari tiga tahun.

”Sejak tiga tahun lalu memang saluran air di sini sering meluap, karena sempit dan dangkalnyanya saluran air yang menjuju ke sungai terdekat,” terangnya, Jumat (3/6) kemarin.

Menurut dia, karena dangkal dan sempitnya saluran air mengakibatkan jalan menjadi rusak dan berlubang, sehingga menmemperlambar laju kendaraan roda dua atau roda empat yang melintas untuk menghindari genangan air. ”Belum lama ini dari pihak Pemkot pernah meninjau ke sini, tapi saluran air tersebut belum diperbaiki hanya dikeruk tanahnya dan dibersihkan sampah-sampahnya saja, tak dilakukan perbaikan, hal itu tak membuat aliran air lebih lancar, karena saluran tersebut tidak lurus tapi berbelok ke atas sehingga air tak mengalir dengan lancar,” paparnya.

Tak hanya itu, besi penghalang sungai dipertigaan jalan juga sudah rapuh dan benteng penahan jalan sudah jebol sejak beberap tahun namun belum ada perbaikan. Dikhawatirkan jika hal itu dibiarkan akan menelan korban. Sebab, jika hujan deras, air sungai meluap rata dengan jalan. ”Beberapa waktu lalu pernah ada dua sepeda motor yang terbawa arus karena sungai tak terlihat akibat luapan air hujan yang tudak tertampung, kami khawatir kejadian ini terulang,” jelasnya.

Warga berharap, jika pemerintah tidak bisa menanggulangi kondisi tersebut karena keterbatasan anggaran, diharapkan perusahaan-perusahaan di sekitar lokasi bisa memberikan kontribusinya untuk memperbaiki dan merawat saluran air dan lingkungan di sekitar wilayah itu. ”Karena air yang mengalirpun merupakan air limbah dari pabrik-pabrik sekitar, dan kendaraan yang melintas merupakan kendaraan-kendaraan milik perusahaan,” sebutnya. (bun/asp)

Tinggalkan Balasan