Ridwan Kamil Lobi Pemerintah Belanda

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji akan memulangkan dokumen sejarah Kota Bandung yang berada di Belanda. Menurut Emil –sapaan Ridwan Kamil- dirinya telah membuat perjanjian dengan pemerintah Belanda saat melakukan kunjungan ke negeri kincir angin tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut dia, artefak sejarah Indonesia termasuk Kota Bandung, banyak disimpan di Belanda. Salah satunya, sebanyak 15 ribu dokumen tentang Bandung tersimpan di Leiden University.

”Ternyata, artefak dan dokumen penting tentang Bandung, ngumpulnya ada di tiga tempat. Di museum rakyat Belanda juga ada,” ujar Emil kepada wartawan, di Bandung, kemarin (25/10).

Emil mengatakan, pekan lalu, dia melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Dalam kunjungan tersebut, ia telah menjalin MoU dengan Belanda untuk pemulangan artefak dan dokumen tentang Bandung. ”Selain kerja sama pemulangan, kami pun kerja sama terkait manajemen museum,” katanya.

Pemkot Bandung, kata dia, bekerja sama dengan Belanda terkait manajemen museum ini, karena saat ini Pemkot Bandung sedang membangun museum sejarah Bandung di Jalan Aceh. ”Yang akan dikembalikan ke Bandung (peninggalan sejarah) kami belum tahu, kan masih negosiasi,” katanya.

Kendala pemulangan peninggalan sejarah itu, kata dia, benda tersebut  milik Belanda secara hukum. Walaupun,  secara kultural milik Kota Bandung. ”Seburuk-buruknya, yang dipulangkan berbentuk digital tapi apa pun itu, kita kota sebesar ini nggak punya museum untuk dirinya sendiri, jadi harus ada,” katanya.

Pemkot Bandung, kata dia, menargetkan museum sejarah Kota Bandung tersebut pertengahan tahun depan bisa selesai. Saat ditanya terkait strategi yang dilakukan untuk memulangkan peninggalan sejarah tersebut, Emil mengatakan, dia akan terus melobi pemerintah Belanda. Selain itu, Pemkot Bandung pun telah menyiapkan 15 orang kurator yang akan memilah-milah bukti sejarah yang penting. ”Salah satu peninggalan sejarah yang penting, ada lukisan Adi Wilaga tahun 1880, keren dia, seorang Patih,” katanya.

Emil mengatakan, bentuk kerja sama lainnya yang dijalin dengan Belanda yakni program beasiswa S2 untuk manajemen sipil air serta persiapan, bantuan dana hibah 5 juta euro.

Tinggalkan Balasan