Rabbani Gulirkan Diskon 75 Persen

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Rabbani, professor kerudung instan memberikan diskon 75 persen selama November 2016. Diskon tersebut berlaku untuk semua konsumen dan berlaku untuk semua jenis item.

”Ini hanya letupan awal. Untuk promosi di Desember diperkirakan bisa lebih besar lagi,” kata Regional Sales Manager Rabbani Jawa Barat Memet Pardiansyah kepada wartawan di Bungker Rabbani, Jalan Buah Batu, Kota Bandung, kemarin (10/11).

Dia mengatakan, pemberian diskon besar-besaran tersebut ditujukan untuk pelanggan loyal Rabbani. Secara umum berlaku selama November, atau bahkan bisa dipersempit hingga stok habis. ”Nah, khusus untuk agen diskon mencapai 80 persen,” sambungnya.

Memet mengungkapkan, banyaknya program yang digulirkan oleh Rabbani memang cukup berhasil mendongkrak penjualan. Jabar dan DKI Jakarta, kata dia, menjadi dua kawasan yang berpengaruh besar pada penjualan. Hingga saat ini, sebenyak 50 persen dari penjualan secara umum se-Indonesia dikontribusi dari kedua daerah tersebut.

Uniknya, tingginya kontribusi yang ada disumbang dari kerudung instan. Menurut dia, sebanyak 80 persen pendapatan saat ini terkatrol dari penjualan kerudung instan.

”Konsumennya rata-rata pelajar. Sebab, mereka menyukai kerudung yang ringkas, menyerap keringat dan tetap stylist,” urainya sambil menambahkan, kontribusi busana muslim lainnya saat ini mencapai 15 persen.

”Meski demikian, kami tetap mendorong penjualan item busana muslim lainnya. Salah satunya dengan menggulirkan program diskon ini,” sambungnya.

Hanya saja, di balik tingginya penetrasi pasar pada kerudung instan, juga seiring sejalan dengan tingginya tingkat pembajakan item kerudung instan.

Menurut dia, saat ini beberapa penjualan dan pembuat kerudung sudah ada yang diproses hukum. Alasannya, pembajak tersebut sangat jelas menyalahi hak paten penggunaan logo Rabbani.

”Ada perusahaan besar dan kecil. Bahkan sudah mencapai penjualan di pasar baru,” urainya.

Berapa kerugiannya? Meski tidak memberikan angka pasti, namun akibat dari pembajakan tersebut cukup mengganggu penjualan. ”Utamanya, pelanggan terkecoh. Dan harga yang dijual pun memang sangat jauh dari harga yang tertera di kami,” tuturnya.

Meski demikian, Memet mengatakan, tidak lantas begitu saja memproses hokum para pelanggar. Dia menjelaskan, hingga saat ini masih terus mengedukasi penjual untuk menjadi agen resmi  Rabbani. Dengan begitu, masing-masing pihak bisa tetap diuntungkan. (a1/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan