Punya Dua Program Penunjang, Smart City Saling Memudahkan Pemantauan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Dua Program smart city Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung berjalan dengan baik. Di antaranya Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Pengendalian Proyek. Hal tersebut diungkap oleh Sekretaris Dinas DBMP Kota Bandung Agoes Sjafroedin kepada Bandung Ekspres, Minggu (25/9).

Alhamdulillah untuk Bandung smart city untuk DBMP Kota Bandung, sudah terlaksana baik,” kata Agoes.

Untuk PJU saat ini masih enam titik. Diantaranya Jalan Merdeka, Balai Kota, Taman Sari, Surapati dan Terusan Buah Batu. Diakui olehnya, PJU di Kota Bandung cukup banyak dan enam titik tersebut terbilang masih sangat sedikit.

Ke depan, jumlah titik monitoring PJU akan bertambah seiring telah ditentukannya tempat lainnya untuk dilakukan monitoring PJU. Dia mengungkap, saat ini masih belum menentukan titik penambahan PJU. PJU yang sudah terpantau, kata dia, merupakan jalan-jalan utama yang ramai dengan masyarakat.

Dia mencontohkan, jalan merdeka saat ini sangat ramai dengan masyarakat. ”Jalan Merdeka sering dilalui masyarakat. Bahkan di ketika malam, ada banyak masyarakat yang sering mengincar untuk ber-selfie,” ungkapnya.

Bahkan, diakui olehnya Jalan Merdeka saat ini menjadi ikon Kota Bandung. ”Kita lihat mana yang akan menjadi prioritas mana yang tidak,” katanya.

Sementara untuk program smart city untuk pengendalian proyek yang dilakukan DBMP Kota Bandung, saat ini terkonek langsung kepada Bandung Command Center (BCC) sebagai pusat data. Di BCC, siapa saja bisa memantau. Terutama dari pimpinan kepada staf.

”Anggaran itu dibagi dalam pertahun, dalam hal ini proyek harus bisa terlaksana. Dalam artian, serapan anggaran harus berjalan dengan baik,” jelasnya.

Pengendalian proyek ini, bisa terpantau mana saja yang mandeg atau tidak. Untuk proyek yang mandeg, harus segera diselesaikan. Kalau perlu harus diganti pengembangnya.

Untuk pengendalian proyek, lanjut dia, sebenarnya masyakat bisa mematau. Apalagi sekarang, Walikota Bandung Ridwan Kamil dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki sosial media yang digunakan untuk mendekatkan kepada masyarakat.

”Masyarakat bisa melaporkan apa yang terjadi dan terpantau di sekitarnya. Bila ada proyek yang tidak terselesaikan di lapangan bisa langsung diberitahukan,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan