Polisi Belum Temukan Indikasi Lain

bandungekspres.co.id– Mabes Polri melansir bahwa terduga kelompok teroris yang diamankan di Bandung menargetkan untuk mengebom pimpinan tokoh agama. Belum ditemukan indikasi lain pada penangkapan dan penggeledahan belakangan ini.

”Salah satu target sasaran adalah tokoh Syiah, sudah ada namanya tidak perlu kami sebutkan di sini,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes Polri, kemarin.

Anton menjelaskan, dari penggerebekan dan penelusuran kepada pelaku teroris sudah ditemukan beberapa barang bukti. Menurut dia, sementara yang ditemukan dokumen perencanaan, ada juga sketsa wilayah.

Hingga kini, kata Anton, sudah ada empat orang terduga teroris yang berhasil diamankan Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di tempat yang berbeda. Ketiga tiga orang itu, satu di Koja (Jakarta Utara), tiga di Bandung di Ciwidey, Cimaung dan Baleendah (Jawa Barat). ”Ini masuk dalam jaringan AJ yang ada kaitanya dengan Solo, dan hari ini pun juga ditangkap satu orang di Bandung atas nama UB,” katanya.

Dengan demikian, polisi menemukan cukup bukti bahwa mereka akan melakukan aksi amaliyah, yaitu aksi kejahatan pengeboman di Kota Bandung.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol. Agus Rianto menjelaskan, hingga kini polisi masih belum bisa menyebutkan apakah para tersangka ini terkait kasus bom molotov di mobil operasional tvOne.

Sementara itu, Dalam satu pekan terakhir tiga orang warga Kabupaten Bandung ditangkap oleh Densus 88 Anti teror karena diduga terlibat terorisme. Salah satunya FRR alias Usaid alumni SMAN 1 Dayeuhkolot, merupakan warga Komplek Bojongmalaka Indah B 3 Nomor 35 Desa Bojong Malaka Kecamatan Baleendah, yang ditangkap, Senin (11/1) sekitar pukul 15.50 di depan Yayasan Dapur Yatim Baleendah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Dayeuhkolot, Asep Irfan mengakui, FRR merupakan alumsi SMAN 1 Dayeuhkolot. Dia diketahi lulus 2014 lalu.

”Awalnya saya kebingungan karena sekolah ini disebut-sebut dalam media, hanya tercantum nama singkatanya saja. Kalau betul FRR yang dimaksud itu, dia jurusan IPA Sewaktu sekolah di sini,” kata Asep kemarin.

Asep mengungkapkan, FRR dalam kesehariannya tidak terlalu menonjol dari siswa lainnya. Bahkan, dia tidak aktif di kepengurusan OSIS SMA. ”Secara detil saya tidak bisa mengatakan bagaimana kebiasaannya sehari-hari, mungkin wali kelasnya yang lebih tahu,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan