bandungekspres.co.id, BANDUNG – Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Jawa Barat bertekad akan terus memberikan perhatian serius terhadap keberadaan peraian waduk Jatigede. Sebab, masyarakat di sana mengalami perubahan kultur.
Kepala Diskanla Jafar Ismail mengatakan, perhatian serius ini seiring dengan perkembangan dan kondisi yang terjadi di Waduk Jatigede yang sekarang sudah terairi.
”Perubahan kultur darat yang tadinya petani bisa mememanfaatkan sumber daya yang ada di waduk Jatigede,” jelas Jafar kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Salah satu upayanya, pihaknya tengah menggalakkan program dengan menebar 10 juta benih ke waduk Jatigede. Tujuan menebar benih ini, lanjut dia, sebagai langkah awal dalam proses perubahan kultur tersbut. Sehingga ke depan, ketika benih ikan-ikan ini besar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Di samping itu, program ini dilakukan sebagai bentuk memasyarakatkan gemar makan ikan di Jawa Barat. Termasuk, pemenuhan kebutuhan protein bagi masyarakat.
Jafar mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan setiap warga di Jabar sekitar 24 kilogram per tahun. Sedangkan tingkat konsumsi rata-rata nasional mencapai 41 kilogram per tahun. ”Hingga saat ini tingkat konsumsi ikan di Jabar masih rendah,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini menargetkan produksi 1,1 juta ton ikan per tahunnya dan hampir 60 persen adalah ikan air laut dari Indramayu. Untuk menutupi kekurangan produksi, pihaknya mendatangkan ikan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Upaya untuk pemenuhan tersebut, kata dia, program yang terus digenjot saat ini adalah telah menargetkan penyebaran 10 juta ekor bibit ikan ke 27 kabupaten/kota di Jabar. Sedangkan bibit tersebut berasal dari enam UPTD yang dimiliki Diskanlut Provinsi Jabar.
Melalui Gemar Ikan ini, dia berharap semakin banyak masyarakat yang senang mengonsumsi ikan. ”Kita juga terus galakan membuat produksi olahannya seperti bandeng tanpa duri, baso ikan, sosis ikan dan lainnya,” papar dia.
