Penyelesaian Pilar Jembatan Cisomang Tiga Bulan

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Pergeseran tanah di bawah tiang jembatan Cisomang, tol Purbaleunyi, dijamin tidak berpengaruh besar terhadap arus kendaraan yang melewati kawasan tersebut. saat ini, sebagian jalur kendaraan sudah dialihkan sementara dilakukan penguatan di sekitar tiang jembatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menjelaskan, kawasan sekitar jembatan Coisomang memang labil. Kali ini, pergerakan tanahnya mencapai 1,5 meter sehingga membuat tiang jembatan bergeser 57 sentimeter. ’’Tapi masih aman untuk kendaraan yang tidak berat,’’ ujarnya saat ditemui di Istana Negara kemarin (23/12).

Karena itulah, sejak kemarin arus kendaraan dialihkan. Hanya kendaraan pribadi atau kecil, yang masuk kategori kelas 1, yang boleh melintas di jembatan tersebut. Sementara, kendaraan berat dialihkan dan diarahkan keluar tol sebelum melewati jembatan. Dia sudah meminta Jasa Marga menerjunkan tim untuk memonitor pergerakan jembatan tersebut.

Mengenai perbaikannya sendiri, Basuki menyatakan sedang dilakukan mobilisasi peralatan ke bawah jembatan. Perbaikan dilakukan menggunakan bor pile untuk memperkuat tanah di sekitar tiang jembatan. Tiang yang bergeser dipasangi penahan di bawah tanah agar tidak bergeser lagi.

Rencananya, perbaikan akan dimulai selepas libur Natal. ’’Perkiraan butuh waktu dua sampai tiga bulan untuk memperbaiki,’’ tambahnya. Hasil pemasangan penahan itu akan diavaluasi apakah bisa digunakan untuk jangka panjang.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki penyebab sebenarnya kondisi jembatan Cisomang. Untuk sementara, pihaknya memperkirakan bahwa curah hujan ekstrim tahun ini membuat kontur tanah penyangga pilar bergeser. ’’Curah hujan tinggi tampaknya membuat tanah menjadi lembek,’’ ujarnya.

Namun, dia meyakinkan bahwa pergeseran tersebut sebenarnya masih jauh dari level berbahaya. Menurutnya, batas toleransi dari jembatan tersebut adalah 84 sentimeter. Jika pergeseran tersebut sudah mencapai angka tersebut, barulah semua kendaraan dilarang untuk melewati jembatan tersebut.

’’Memang, melewati ambang batas yang disepakati. Namun, vibrasi jembatan tersebut masih dalam belum masuk kategori berbahaya,’’ jelasnya,  Menurut penilaian tim, jembatan tersebut masih kuat menyangga kendaraan roda empat kecil tanpa memperburuk kondisi jembatan.

Karena itu, dia sudah menugaskan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) serta PT Jasa Marga untuk segera memperbaiki konstruksi jembatan secepatnya tanpa menghilangkan fungsi jembatan. ’’Mereka sudah mempersiapkan sistem agar pekerjaan perbaikan segera dilakukan,’’  jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan