Penyaluran KCR Bisa Melalui PT BPR

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Program Kredit Cinta Rakyat yang selama ini dikucurkan melalui Bank Jabar-Banten (bjb) ke depan, kemungkinan bisa disalurkan melalui bank lainnya. Termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemprov.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, program ini bisa saja disalurkan dengan anggaran yang baru, bukan pada anggaran lama. Sebab untuk penyaluran anggaran sebelumnya dana yang disalurkan melalui bjb sudah beredar di masyarakat.

”Untuk menyalurkan menggunakan dana baru untuk bank lain bisa saja dilakukan namun harus ada komitment terlebih dahulu dalam menentukan suku bunga kreditnya,” ungkap Heryawan di Gedung Sate, kemarin (25/7).

Heryawan menuturkan, selama ini dana milik pemprov Jabar dalam program KCR dikerjasamakan dengan bjb. Program tersebut, diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil yang besarnya Rp 50 juta. Untuk penambahan modal untuk program kredit ini perlu dianggarkan kembali dengan dana tambahan.

”Jadi pengelolaannya dengan bjb dengan perjanjian khusus. Bunganya hanya 8,5 persen. Nah, dengan bank lain belum tentu mau seperti itu,” ucap dia.

Disinggung mengenai pengelolaan Kredit disalurkan oleh BPR milik pemprov, pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, kemungkinan itu bisa saja dilakukan. Bahkan ke depan rencanannya, bukan KCR saja, tapi ada kredit lain yang diturunkan bjb kepada BPR. ”Dengan catatan harus sehat,” tegasnya.

Aher memaparkan, saat ini keberadaan BPR telah ada di 10 Kabupaten/kota. Mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemprov Jabar dan bjb.Ppadahal sebelumnnya, PD BPR telah dilakukan merger antara PD BPR dan PD Lembaga Kecamatan (LK) dengan dibentuk PT BPR sehingga menjadi sehat.

Sementara itu, anggota fraksi Partai Demokrat Syahromi dalam pandangan fraksi atas nota pengantar gubernur terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran APBD (P2APBD) mengatakan, untuk meningkatkan efektivitas keberadaan KCR seharusnya sesuai tujuan awal yaitu dengan menyalurkannya melalui BPR.

Menurutnya, penyaluran melalui bjb hanya terkesan dimonopoli. Apalagi saat ini keberadaan PT BPR sudah menyebar dan lebih dekat ke masyarakat.

”Jadi kalau KCR disalurkan ke BPR saya sangat setuju sekali dan ini bisa disebut sebagai langkah kemajuan apalagi dalam penyertaan modal untuk BPR pemprov menganggarkan jumlah cukup tinggi,” ungkap Syahromi. (yan/rie)

Tinggalkan Balasan