Pemkot Ajukan Operasi Pasar Elpiji 3 Kg

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Warga di beberapa wilayah di Kota Cimahi mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kg dalam dua pekan terakhir ini. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan Pertanian Cimahi pun mengajukan rencana operasi pasar gas bersubsidi itu ke Pertamina.Kelangkaan gas melon itu disinyalir karena adanya isu pemerintah akan menghentikan penjualan elpiji3 kg untuk diganti menjadi ukuran 5,5 kg.

Kepala Bidang Industri Perdagangan dan Pariwisata Diskopindagtan Kota Cimahi Muhamad Sutarno membantah isu penarikan elpiji 3 kg itu. Menurut dia, kemunculan gas 5,5 kg tidak akan membuat elpiji 3 kg ditarik dari pasaran.

meski begitu, ia mengakui bahwa sejumlah daerah di Cimahi mengalami kelangkaan elpiji 3 kg. Dari pengaduan warga, kelangkaan terjadi di lima kelurahan yaitu Cibeureum, Pasirkaliki, Setiamanah, Cimahi, dan Leuwigajah.

Bersama pihak kelurahan, Diskopindagtan sudah menindaklanjuti pengaduan warga. Pihaknya mengajukan operasi pasar elpiji 3 kg di lima kelurahan itu ke Pertamina. Operasi pasar direncanakan akan digelar 8-12 November 2016.

”Setiap hari operasi pasar dilaksanakan di satu kelurahan. Kami ajukan minimal 750 tabung elpiji 3 kg buat masing-masing kelurahan,” ujarnya.

Menurut dia, alokasi elpiji 3 kilogram dari Pertamina yang disetujui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk daerah Cimahi sekitar 6,3 juta tabung per tahun. Padahal, Diskopindagtan kuota yang diajukan ialah 45 juta tabung per tahun.

Staf Seksi Perdagangan Diskopindagtan Kota Cimahi Dini Andriani menambahkan, kelangkaan gas di Cimahi terjadi karena disinyalir banyak warga yang turut menjadi pengecer. ”Sampai saat ini belum ada laporan (ada agen atau pangkalan yang nakal). Yang ada laporan itu justru di tingkat pengecer, jadi gas 3 kg ini sampai ke konsumen lewat beberapa tangan pengecer,” katanya. (hms/asp)

Tinggalkan Balasan